News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Universitas Mercu Buana Apresiasi PWI Jaya Dalam Diskusi Storytelling di Kampus

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Mercu Buana Apresiasi PWI Jaya dalam Diskusi Storytelling di Kampus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) mengungkapkan apresiasinya terhadap langkah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya yang turun langsung ke kampus untuk menyebarkan keterampilan storytelling kepada mahasiswa. Keterampilan ini dianggap penting bagi para praktisi komunikasi dalam menghadapi persaingan di industri.

Acara berjudul "Berbagi Tips Menulis Storytelling di Media" diadakan sebagai bagian dari rangkaian penghargaan Anugerah Jurnalistik MH Thamrin 2023, yang merupakan upaya tahunan PWI Jaya untuk menghargai prestasi jurnalistik profesional dan kampus. Diskusi tersebut melibatkan Dwi Wulandari (Editor Majalah MIX), Dudi Iman Hartono (Dosen Ilmu Komunikasi UMB), dan Algooth Putranto (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya).

Dr. Ariani Kusumo Wardhani, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan UMB, menyatakan, "Diskusi hari ini memberikan peluang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan kreativitas dalam menggunakan storytelling sebagai alat efektif untuk menyampaikan pesan."

Ia menegaskan pentingnya storytelling dalam dunia pendidikan, membantu pendidik dan mahasiswa dalam menyampaikan ide, menggugah imajinasi, dan memfasilitasi pemahaman yang kompleks.

PWI Jaya dan UMB mengakui kolaborasi mereka sebagai hubungan positif antara dunia pendidikan dan industri media. Sayid Iskandarsyah, Ketua PWI Jakarta, mengungkapkan keyakinannya bahwa kegiatan ini memperkuat keterkaitan antara mahasiswa dan praktisi industri. Ia menegaskan bahwa mahasiswa dapat mempelajari perkembangan industri secara langsung, sementara industri bisa mengintegrasikan pemahaman akademis ke dalam praktik mereka.

Dalam paparannya, Dwi Wulandari menjelaskan bahwa storytelling bukan hanya relevan bagi pemasar dan pengiklan, tetapi juga penting bagi praktisi Public Relations (PR) dalam menyusun siaran pers yang menarik perhatian jurnalis. Ia menggarisbawahi bahwa pendekatan storytelling dapat digunakan oleh wartawan untuk membuat artikel yang menarik dan berbagi melalui media sosial.

Algooth Putranto menekankan bahwa storytelling melibatkan audiens dan harus merangsang respons serta partisipasi. Ia mengingatkan para mahasiswa agar kembali ke akar tradisi dongeng yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, serta menggunakan bahasa sederhana dan pendekatan yang dekat dengan audiens.

Dudi Iman Hartono menyoroti tren transmedia storytelling yang semakin berkembang, menggabungkan dimensi verbal dan nonverbal melalui berbagai media seperti bioskop, komik, televisi, dan video game. Ia menegaskan bahwa meskipun generasi Z sangat visual, keterampilan membaca dan menulis tetap penting untuk mewujudkan transmedia storytelling yang efektif dan menarik.

Ketiga pembicara optimistis bahwa tren transmedia storytelling tidak akan mengurangi minat membaca dan menulis. Mereka menunjukkan tren positif dalam penjualan buku dan media cetak, serta meramalkan potensi generasi Alpha sebagai pembaca yang aktif.

Algooth mengakhiri diskusi dengan mengingatkan bahwa melihat ke depan, generasi Alpha mungkin akan cenderung menjauh dari smartphone dan media sosial, menciptakan tantangan baru dan peluang dalam dunia storytelling.

Dengan kolaborasi yang kuat antara UMB dan PWI Jaya, harapannya adalah para mahasiswa akan mampu menggabungkan keterampilan storytelling ini dengan pengetahuan akademis mereka, membentuk generasi komunikator yang kompeten dan responsif terhadap perubahan tren industri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini