Hal ini disampaikan oleh Kepala RS Bhayangkara, Brigjen Hariyanto pada Selasa(26/9/2023).
"Jadi, semuanya terbakar, tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar."
"Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," terang Hariyanto, dilansir TribunJakarta.com.
Baca juga: Sosok Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim, Diduga Berkebutuhan Khusus
Namun, Hariyanto menegaskan bahwa CHR tewas bukan karena terbakar, tetapi karena luka tusukan.
Luka itu menyebabkan CHR tewas karena kehabisan darah.
Ia mengatakan CHR mengalami luka di bagian dada yang menyebabkan pendarahan di rongga perut hingga mengenai hati.
"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya. Kehabisan darah karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," tutur dia.
"Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat, kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian. Nanti penyidik yang akan mengembangkan itu," sambung Hariyanto.
TKP Kawasan Ring 1
Sebelumnya, Dansatpom Halim Perdana Kusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa mengungkapkan TKP merupakan kawasan ring satu.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Mayat Terbakar di Lanud Halim: Ditemukan Pisau, Korban Anak Pamen AU
Made mengatakan kawasan tersebut hanya boleh dimasuki oleh prajurit TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma dan/atau anggota keluarga.
"Itu merupakan daerah Ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ."
"Karena ini masih keluarga, jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ," ungkap Made, Selasa.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Bima Putra)
Artikel lain terkait Remaja Tewas di Halim