"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya."
"Ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ungkap Gidion.
Informasi terkait sakit tenggorokan itu, kata Gidion, akan ditelusuri, apakah berkaitan dengan penyebab kematian Hamka atau tidak.
Sementara itu, dari hasil autopsi terhadap jasad Hamka, tidak ditemukan adanya luka terbuka.
"Ada darah di sekitar jasadnya, tetapi tidak ditemukan luka terbuka," ucap Gidion.
Ditemukan Luka Lebam di Wajah Bayi
Di sisi lain, dari hasil autopsi terhadap jasad AQ, ditemukan ada luka lebam di wajah balita tersebut.
Kendati demikian, polisi belum bisa memastikan penyebab dari luka lebam tersebut.
"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," jelas Gidion.
Dikatakan Gidion, jasad bayi tersebut ditemukan tergeletak di bawah kasur rumahnya.
Baca juga: Fakta Kasus Ayah dan Anak Balita Tewas Membusuk di Koja, Mobil Berdebu Jadi Petunjuk
Kronologi Penemuan Jasad Korban
Penemuan jasad ayah dan bayinya itu terungkap setelah warga sekitar mencium bau tak sedap dari rumah Hamka.
Aroma tak sedap itu kian tercium saat malam hari, sehingga mengganggu warga yang hendak tidur.
"Siang juga terasa tapi lebih terasa itu pas malam," kata Bambang (55), warga setempat.
Menurut Bambang, awalnya warga mengira aroma itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.
Namun, bau itu tak kunjung hilang hingga hampir dua pekan terakhir.