TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan 4 anak-anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan masih dalam proses penyidikan.
Dugaan sementara pelaku pembunuhan merupakan ayah para korban yang berinisial P.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan P sempat menuliskan pesan di laptopnya sebelum membunuh anak-anaknya yang berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1).
Pesan tersebut berisi kekecewaan P yang mengetahui istrinya yang berinisial D selingkuh dengan pria lain.
Baca juga: 4 Anak Tewas di Jagakarsa Bukan Pembunuhan Biasa, Melainkan Terencana, Cara Suami Hukum Sang Istri?
"Tulisan di laptop menyatakan kekecewaan inisial P terhadap istrinya."
"Paling dasar kekecewaan terhadap istrinya, diduga selingkuh dengan orang lain," paparnya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Penyidik masih mendalami isi laptop tersebut untuk mengungkap kasus pembunuhan.
"Masih kami dalami dan kami periksa digital forensik terhadap laptop dan tulisan di laptop tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menyatakan P telah diperiksa dan pelaku menyatakan motif pembunuhan karena cemburu.
"Dari hasil interogasi lisan terhadap terduga pelaku motif yang melatarbelakangi ditenggarai rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," bebernya.
Ketua RT setempat, Yakub mengaku sempat mendengar P dan istrinya bertengkar karena ada pria lain.
Baca juga: Jasad 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Selesai Diautopsi, Polisi Minta Masyarakat Bersabar
P sempat melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke istrinya pada Sabtu (2/12/2023).
“Awalnya ada keributan, hari Sabtu ada ribut suami istri, sempat ada mediasi, istrinya di rumah, suaminya ke saya,” ucapnya.
Kasus KDRT tersebut mengakibatkan D dilarikan ke rumah sakit.
“Ke luar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit. Ketika dibawa ke rumah sakit, itu anaknya sama suaminya,” sambungnya.
Menurut Yakub, P dan D sudah sering bertengkar dan diketahui oleh warga.
“Cekcok udah kedua kali, yang terakhir Sabtu. Cemburu, kalau keterangan suaminya istrinya selingkuh,” ungkapnya.
Kondisi D
Jasad keempat korban ditemukan tetangga dalam kondisi membusuk di dalam rumah pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.
D saat ini masih dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan karena mengalami luka di bagian kepala.
Baca juga: Saat Ditemukan, Jasad 4 Anak di Jagakarsa dalam Keadaan Mulut dan Hidung Lebam
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar mengatakan D belum mengetahui 4 anaknya tewas dibunuh oleh suaminya.
"Iya sepertinya (ibu korban belum tahu anak-anaknya meninggal)," ucapnya.
Menurutnya sangat beresiko jika memberitahu D terkait kematian anak-anaknya lantaran kondisi D belum stabil.
"Makanya sekarang rumah sakit mengunci semuanya agar tidak ada yang datang, supaya tidak mengganggu, jadi tidak buat (kondisi D) drop," paparnya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Sementara itu, Wakil Ketua LPSK, Manager Nasution mengaku akan memberikan perlindungan ke D yang menjadi korban KDRT.
Petugas LPSK mendatangi keluarga D lantaran belum ada pengajuan permohonan perlindungan secara resmi ke LPSK atas kasus KDRT.
"LPSK akan proaktif. LPSK akan menjelaskan hak-hak saksi, korban yang tersedia yang dapat diakses," tandasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Terakhir Ayah yang Diduga Tega Bunuh 4 Anak Kandungnya di Jagakarsa
LPSK akan memberikan sejumlah perlindungan jika keluarga D mengajukan permohonan lantaran secara prosedur pemberian perlindungan bersifat sukarela.
"Karena prinsip perlindungn itu kesukarelaan LPSK mempersilakan saksi, korban mengajukan permohonan."
"Selanjutnya LPSK akan memproses sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
Jasad Telah Diautopsi
Jasad empat anak yang ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah diautopsi di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Korban yang berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3) dan Ak (1) diduga dibunuh ayah kandung mereka yang berinisial P pada Minggu (3/12/2023) dan jasadnya ditemukan pada Rabu (6/12/2023).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan hasil autopsi belum keluar sehingga penyebab kematian korban belum terungkap.
"Kami masih menunggu hasilnya, kami menunggu ya," ungkapnya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Belajar dari Kasus di Jagakarsa, Anak Selalu Jadi Korban Terberat dari Konflik Orangtua
Ia menambahkan kasus pembunuhan ini telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
"Karena kami menemukan adanya dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," lanjutnya.
Menurutnya, Polres Metro Jakarta Selatan akan mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap empat anak di Jagakarsa.
Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar berharap, kepolisian segera mengungkap motif pembunuhan.
"Makanya itu penting untuk diungkap. Kasus pembunuhan atau ada motif apa. Ini harus diperjelas," katanya.
Nahar menjelaskan pengungkapan motif bertujuan agar kasus serupa tak terulang lagi.
Baca juga: Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Diminta untuk Diungkap, Kementerian PPPA: Harus Diperjelas
"Karena nanti penanganan selanjutnya akan berbeda. Kami datang ke kepolisian untuk memastikan bahwa penyidik bisa melaksanakan dengan cepat dan benar sehingga kebenaran bisa diungkap."
"Lalu nanti dampaknya tentu menyiapkan skema lain agar kasus ini tidak berulang," bebernya.
Sosok Terduga Pelaku
P diduga melakukan pembunuhan terhadap 4 anaknya dan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya yang berinisial D.
Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob, mengatakan P merupakan seorang penganggur yang menyewa rumah di lingkungannya.
Sebelumnya P bekerja sebagai sopir, tetapi berhenti sehingga perekonomian keluarga bertumpu pada D yang bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tadinya supir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu di mana," ungkapnya, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: Penemuan 4 Jasad Anak di Jagakarsa, Posisi Berjajar di Kamar, Korban Sudah Tewas Lebih dari 2 Hari
Diduga motif pembunuhan dan KDRT ialah masalah ekonomi lantaran P sudah menunggak pembayaran rumah kontrakan.
"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," lanjutnya.
Tetangga korban, Titin Rohmah (49), mengatakan P menganiaya istrinya di dalam rumah pada Sabtu (2/12/2023) yang mengakibatkan D muntah darah.
Tubuh D juga penuh luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kasus penganiayaan terungkap saat adik D yang berinisial I mendatangi rumah kontrakan.
"Jadi waktu KDRT, pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor, dipanggil enggak keluar, pas ditendang pintu, istrinya lagi digebukin Pak Panca (terduga pelaku)," tuturnya.
Dugaan kasus KDRT telah dilaporkan kepada Polsek Jagakarsa.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Curhatan Panca di Laptop Diduga Sebelum Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Kecewa Berat dengan Istri
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Rr Dewi Kartika H)