"Nah setelah kabur itu akses (keluar) dibatasi majikannya," tandasnya.
Dua ART dilarikan ke rumah sakit lantaran terluka saat kabur.
Mereka harus melewati kawat berduri, pagar dengan pecahan kaca dan tembok dua meter.
"Tiga yang lainnya pas turun itu saya tanya neng kenapa. Kata dia 'saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu."
"Mereka ada yang kerja (selama) dua bulan, satu bulan, tiga hari," ucapnya.
Korban ada yang masih berusia 17 tahun dan 23 tahun mengalami penyiksaan ketika bekerja.
Baca juga: Kronologi Pasutri di Maluku Demo Anaknya Ditangkap usai Lolos Tamtama, Kasus Penganiayaan 2021
"Mereka bilang mau kabur karena badannya ada yang sampai digosok, satu orang digosok."
"Minta izin keluar enggak bisa. Jadi intinya mereka minta tolong diselamatkan," tandasnya.
Berdasarkan keterangan korban, majikan melakukan penyiksaan ketika melihat ada pekerjaan yang salah sekecil apapun.
"Kata dia 'kalau misalnya saya salah pas disuruh mencet air panas, enggak tahunya air dingin saya dihukum' itu katanya."
"Saya memang melihat di pinggang ada bekas (luka bakar) seterika," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com degnan judul Tubuh Disetrika dan Tak Digaji, 5 Pembantu di Jakarta Timur Kabur dari Rumah Majikan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra)