Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih memburu satu pelaku lain yang diduga turut terlibat aksi pengeroyokan dan penusukan hingga tewas terhadap pemuda berinisial AM (26) di Kafe daerah Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kapolsek Mampang Prapatan, David Yunior Kanitero mengatakan bahwa berdasarkan penyelidikan dari rekaman video, korban AM diduga dikeroyok oleh lima orang pelaku yang dimana empat diantaranya kini berhasil dibekuk.
"Dari video yang kami dapatkan terdapat lima orang yang melakukan pengeroyokan tersebut dimana empat sudah dapat kami identifikasi dan kami dapatkan identitasnya," kata Kanitero saat konferensi pers di Polsek Mampang Prapatan, Jum'at (8/3/2024).
Meski begitu, sampai saat ini masih belum bisa mengidentifikasi satu pelaku yang diduga turut terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
Hanya saja berdasarkan keterangan dari para saksi di lokasi bahwa pelaku itu juga turut melakukan pemukulan terhadap AM.
"Itu (pelaku) yang masih kita cari, karena dari hasil keterangan saksi masih belum ada yang mengenali pelaku itu namun perannya ikut memukul dan menendang korban," pungkasnya.
Mengenai kasus ini sebelumnya polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka yakni SS sekuriti kafe, BBP Master of Ceremony (MC) kafe, RH sekuriti kafe dan RJ pengunjung kafe.
Ke empatnya dijerat dengan Pasal 170 ayat 1 ke-3 KUHPidana dan terancam maksimal 12 tahun penjara.
Mabuk 'Rese' di Kafe Dikeroyok hingga Ditusuk Sekuriti
Sebelumnya, seorang pemuda bernama Ahmad Mardianto alias AM (25) tewas di sebuah kafe di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Rabu (6/3/2024) dini hari.
Baca juga: Bunuh Anak Kandung saat Dengar Suara Mengaji, Sang Ibu Diduga Alami Skizofrenia
Kasus tersebut berawal adanya laporan ke polisi dari salah satu rumah sakit di Pasar Minggu, Jakarta Selatan soal adanya seorang pria mengalami luka tusuk.
“Saat pengecekan dan ditemukan bahwa benar adanya seorang laki-laki mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri dan tidak lama kemudian korban meninggal dunia,” kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero dalam keteranganya, Kamis (7/3/2024).
Dari hasil penyelidikan sementara, diduga korban tewas karena dikeroyok oleh sejumlah orang di lokasi kejadian.
“Saksi Bagio menerangkan bahwa benar pada hari Rabu tgl 6 Februari 2024 sekitar 03.00 wib di Cafe MB Jalan Kemang Raya Mampang Prapatan Jaksel, saksi melihat korban dikeroyok lima orang laki-laki,” ucapnya.
Baca juga: Pemuda Dikeroyok hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel, Dua Pelaku Tertangkap, Profesinya Bikin Kaget
Lima orang terduga pengeroyok tersebut ternyata ada yang membawa senjata tajam (sajam).
“Yang salah seorangnya bawa sajam dan kemudian saksi mencoba memisahkan dan tidak lama kemudian diketahui korban mengalami luka tusuk,” tambahnya.
Akibat luka yang dialami AM, kata David, kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Namun, nyawa AM tidak tertolong ketika setelah dirujuk ke RSUD Pasar Minggu.
Atas adanya kejadian ini, David menyampaikan pihaknya masih mendalami dan menelusuri guna mengungkap pihak yang menganiaya AM dengan mengumpulkan informasi saksi-saksi, cek TKP, dan CCTV.
David menjelaskan, penyebab keributan karena AM yang dalam kondisi mabuk malah memecahkan botol saat di dalam kafe. Lalu, AM ditegur sama MC (Master of Ceremony).
"Jadi awalnya korban sebagai customer minum-minum, mabuk mecahin botol," ujar David
Sempat terjadi keributan di dalam kafe, karena korban tidak terima ditegur oleh MC. Alhasil, sekuriti menarik korban keluar dari dalam kafe.
Baca juga: Danpuspom TNI Pastikan Lima Prajurit Penyerang Polres Jayawijaya Sudah Ditahan
Saat berada di luar kafe itu lah AM dikeroyok oleh sejumlah orang. Sejumlah pukulan menyasar wajah AM, hingga menimbulkan keributan di lokasi.
Dalam pengeroyokan itu, rupanya seorang pelaku mengeluarkan senjata tajam hingga akhirnya AM terkapar bersimbah darah.
Setelah diselidiki polisi, terungkap pelaku penusukan adalah sekuriti kade tersebut.
Nyawa AM tidak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
.