Korban yang terdesak selanjutnya mengambil sikap untuk menerobos pelaku yang berdiri di depan pintu mobil untuk dapat keluar dan langsung jongkok atau berlutut lantaran melihat kehadiran seorang pria di tepi jalan tol.
Pelaku yang mulai panik pun kemudian membekap mulut korban untuk tidak berteriak dan berpura-pura tindakan yang dilakukannya itu adalah tengah berdebat kepada warga yang melihat aksinya.
Korban yang tidak putus asa pun sekali lagi berusaha melarikan dari dekapan pelaku untuk meyakinkan warga sekitar yang melihatnya bahwa dirinya merupakan korban percobaan penculikan.
Melihat warga sekitar berdatangan untuk menolong, pelaku lalu merampas telepon seluler milik korban dan bergegas kembali ke dalam mobil untuk melarikan diri.
Korban berhasil kabur berkat bantuan pengemudi lain yang sedang bongkar muat barang, namun sayang ponselnya berhasil dikuasai driver.
Kata Kuasa Hukum Korban
Kuasa hukum korban, Wilhelmus Rio Resandhi menjelaskan upaya penculikan dan pemerasan itu kepada CP terjadi pada Senin (25/3/2024).
Seperti dilansir Kompas.com, peristiwa itu bermula ketika CP memesan taksi online dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya.
Cerita yang dibeberkan Rio sama persis dengan yang dialami oleh CP.
Kala itu, CP sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh terduga pelaku.
Saat kejadian korban sebenarnya sempat bereriak minta tolong kepada pengguna jalan sekitar.
CP berteriak bahwa terduga pelaku bukanlah suaminya.
Alhasil warga yang tak jauh dari lokasi menolong CP.
Atas kejadian yang menimpanya, CP melapor ke Polda Metro Jaya, Selasa (26/3/2024).
Laporan polisi kemudian dilimpahkan ke Polres Jakarta Barat.