TRIBUNNEWS.COM - Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap Michael (30), sopir Grab yang nyaris menculik dan memeras penumpang wanita bernama Cindy Pangestu.
Michael ditangkap di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tadi malam tanggal 28 (Maret 2024), korban sudah langsung kami ambil keterangan, kami periksa, secara singkat sudah kami ambil keterangan."
"Kemudian dari fakta-fakta yang ada, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Grab karena menyangkut dengan personel yang ada di Garb."
"Akhirnya kami melakukan upaya penangkapan di wilayah Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, saat ditemui, Jumat (29/3/2024), dilansir Wartakotalive.com.
Dari pantauan di lokasi, Michael keluar dari ruang tahunan bersama sejumlah aparat kepolisian dengan kedua tangannya terbogol.
Michael yang mengenakan masker hitam itu hanya terdiam dan menatap kosong ke depan.
Terutama saat polisi menggiringnya dari mobil menuju ruang tahanan.
Dikatakan Andri, pelaku terbukti melakukan pengancaman serta pemerasan terhadap Cindy Pangestu.
Kendati demikian, hingga kini polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Sementara masih kami lakukan proses dan lain-lainnya. Jadi untuk pelaku masih kami ambil keterangan dulu. Sampai nanti modus-modus apa yang terjadi nanti akan kami sampaikan," terang Andri.
Baca juga: Sopir Taksi Online yang Culik Wanita dan Minta Rp100 Juta Ditangkap, Ini Reaksi Grab
Terkini, Michael telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat.
Terpisah, Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia, Tyas Widyastuti mengapresiasi respons cepat pihak kepolisian yang menangkap Michael.
Manajemen berharap, penangkapan ini dapat memberi sedikit rasa tenang dan menjadi awal resolusi atas permintaan utama penumpang.
"Kami bersyukur bahwa teknologi dan prosedur investigasi internal kami dapat membantu pihak kepolisian dalam penangkapan tersangka," kata Tyas dalam pernyataannya, Jumat.
Tyas menuturkan, fokus manajemen tetap pada penumpang dan memastikan kasus terus diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Pendampingan lain yang kami tawarkan pada penumpang termasuk konseling, transportasi dan penjagaan keamanan selalu tersedia jika diperlukan," terang dia.
Kronologi Kejadian
Kuasa hukum korban, Wilhelmus Rio Resandhi mengungkapkan kronologi percobaan penculikan yang dialami kliennya.
Wilhelmus mengatakan, kejadian bermula saat Cindy memesan taksi online dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya.
Ketika itu, Cindy sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh pelaku.
Korban pun naik ke dalam mobil tanpa menaruh curiga kepada sang sopir.
Namun, hal aneh mulai terjadi saat mobil tiba-tiba melaju ke arah Tol Jakarta-Tangerang.
Padahal, rumah korban bisa dituju tanpa perlu lewat tol.
Saat ditanya terkait rute jalan, sang sopir berdalih hanya mengikuti Google Maps.
"Tiba-tiba timbul kecurigaan, mengapa mobil masuk tol, dan ternyata mitra pengemudi tidak memencet tombol pick up di aplikasi," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).
Kemudian, sopir tiba-tiba mengeluh sesak napas dan meminta korban untuk mengemudikan mobil.
"Di tengah perjalanan, mitra pengemudi mengeluh sesak napas dan meminta pelapor (C) untuk menggantikannya mengemudikan mobil, pelapor menolak," jelasnya.
Selanjutnya, sopir taksi justru meminta Cindy mengirimkan uang Rp 100 juta.
Korban juga diancam akan dibuang ke sungai apabila tidak menuruti permintaannya.
Korban lantas memaksa keluar dari mobil yang ditumpanginya dengan meloncat hingga mengalami luka-luka.
Sopir pun menghentikan mobilnya lalu mengejar, menarik, membekap, menggendong, hingga membanting korban untuk kembali masuk ke mobil.
Korban juga sempat berteriak meminta tolong kepada pengguna jalan.
Saat itu, terjadi cekcok dan tarik-menarik antara sopir dengan Cindy.
Michael lantas merampas ponsel dan tas berisi laptop milik korban.
Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Tangkap Tersangka Pemerasan Penumpang Grab Car, Ini Kronologi Lengkapnya
Meski begitu, Cindy berhasil merebut kembali tas berisi laptop.
Cindy kembali kabur keluar mobil dan berteriak meminta tolong. Namun, pelaku membalas teriakan itu.
"Namun, mitra pengemudi membuat situasi dan membalas teriakan seolah-olah cerita bahwa suami istri sedang bertengkar," jelas Wilhelmus.
Tak menyerah, Cindy akhirnya berteriak dan mengatakan pelaku bukanlah suaminya.
Usahanya membuahkan hasil, warga yang tak jauh dari lokasi kemudian menolong Cindy.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ditangkap di Cempaka Putih, Ini Tampang Sopir Taksi Online yang Peras Penumpangnya Rp 100 Juta
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Bambang Ismoyo, Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah, Kompas.com/Zintan Prihatini)