TRIBUNNEWS.COM - Terjadi ledakan di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) malam.
Pangdam Jaya, Mayjen Mohamad Hasan, mengatakan penyebab ledakan di gudang peluru TNI ini masih akan diinvestigasi.
Namun, seperti yang sudah disampaikan di awal, dugaan awal penyebab ledakan ini ialah amunisi-amunisi kedaluawarsa.
"Untuk detailnya masih kita akan investigasi, tetapi seperti yang disampaikan di awal bahwa ini adalah amunisi-amunisi kedaluwarsa dan sudah afkir, yang kemungkinan sudah sangat labil, baik unsur kimianya maupun zat-zat lainnya sehingga itu yang baru kita perkirakan," terangnya dilansir YouTube Kompas TV, Minggu (31/3/2024).
Diberitakan sebelumnya, Hasan menyebut ledakan berasal dari Gudang bernomor enam pada Sabtu pukul 18.05 WIB.
Tempat tersebut menyimpan amunisi kedaluwarsa.
"Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang kedaluwarsa yang sudah dikembalikan," ungkap Hasan.
Hasan menyebut, pihaknya sudah membuat surat untuk pemusnahan amunisi yang telah kedaluwarsa itu.
Ia menduga ledakan itu berasal dari kondisi dan gesekan zat kimia yang labil pada amunisi-amunisi tersebut.
"Jadi kemungkinan adalah karena, seperti bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil, dan memang kita tidak pakai lagi. Jadi kemungkinan seperti itu."
"Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik yang sebabkan dari luar. Kemungkinan dari materil dari amunisi itu sendiri yang bergesek menimbulkan asap ataupun ledakan," jelasnya.
Baca juga: Gudang Peluru TNI Meledak, Kenapa Tak Banyak Amunisi Berhamburan? Ternyata Ada Bunker dan Tanggul
Titik Api Sudah Dipadamkan
Hasan memastikan, saat ini titik api kebakaran gudang peluru sudah berhasil dipadamkan pada Minggu sekitar pukul 03.45 WIB.
Sebanyak 27 unit mobil pemadam kebakaran dari DKI Jakarta dan Jawa Barat diterjunkan untuk menghentikan kobaran api.
"Dapat kita pastikan titik api sudah kami padamkan, tapi hingga saat ini masih kita lakukan pendinginan untuk mengantisipasi panas-panas lain yang mungkin terdampak pada hal yang tidak kita inginkan," ucap Hasan.