News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anthony Norman Lianto Mundur, William Aditya Sarana Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PSI Jakarta Barat

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok William Aditya Sarana (23) di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (26/8/2019)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - William Aditya Sarana ditunjuk ssebagai Plt Ketua DPD PSI Jakarta Barat.

William ditunjuk menggantikan Anthony Norman Lianto yang telah mengundurkan diri usai kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap buzzer PSI.

"Iya benar William ditunjuk sebagai Plt Ketua PSI Jakarta Barat," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qalbina saat dikonfirmasi, Senin (1/4/2024).

Elva belum merespons mengenai status Norman di keanggotaan PSI, apakah sampai saat ini masih menjadi kader atau sudah dipecat mengingat selama ini PSI dikenal sangat perhatian terhadap kasus kekerasan seksual.

Norman memilih mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD PSI Jakarta Barat pada Selasa (26/3/2024) atau sehari setelah kasus dugaan pelecehan yang dilakukannya viral.

Kasus ini viral usai korban berinisial W (29) menceritakan peristiwa memilukan itu yang dimuat di salah satu akun media sosial.

Baca juga: Laporan Ditolak karena Pemilu, Kasus Dugaan Rudapaksa Ketua PSI Jakbar Kini Sudah Diselidiki Polisi

W mengaku dilecehkan oleh Norman di kamar rumah pelaku, 5 Desember 2023 silam atau baru sehari bekerja sebagai buzzer untuk PSI.

Salah satu yang banyak dipertanyakan oleh warganet mengapa W baru bersuara saat ini bukan setelah kejadian berlangsung.

Sehari setelah video curhatannnya itu viral, W akhirnya mau buka suara ke media massa atas kasus pelecehan yang menimpanya dengan didampingi oleh kuasa hukumnya termasuk menjelaskan mengapa W baru mau buka suara saat ini.

"Karena memang yang bersangkutan mengalami trauma psikis yang sangat dalam atas kejadian itu," kata kuasa hukum W, Tommy Lambuaso, Rabu (27/3/2024).

Sebenarnya W sudah menceritakan peristiwa pelecehan itu ke beberapa internal PSI Jakarta Barat beberapa hari setelah kejadian namun mendapatkan intimidasi dari Norman dan beberapa anak buahnya untuk menandatangani surat pernyataan bahwa tak pernah ada pelecehan yang diterimanya.

"Selanjutnya, ada dari teman-teman di PSI mengarahkan klien kami untuk didampingi ke PPA atau P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dan kemudian klien kami ditempatkan di rumah aman, safe house kurang lebih seminggu lebih ," kata Tommy.

Kemudian, pada tanggal 12 Desember 2023, W dengan didampingi para pihak dari P2TP2A mencoba melaporkan Norman ke Polda Metro Jaya namun kala itu laporan mereka ditolak dengan alasan proses hukum terhadap peserta Pemilu harus ditunda sampai Pemilu berakhir.

Adapun saat itu Norman berstatus sebagai caleg PSI untuk DPRD DKI Jakarta dapil 10.

"Klien kami ketika laporan tidak bisa diterima, frustasi, kecewa, sempat sakit dan beberapa teman yang dekat sama klien kami ini menyarankan untuk keluar dari situ (rumah aman) karena progresnya tidak ada," ujar Tommy.

Hingga akhirnya pada 10 Januari 2024, W yang kali ini didampingi oleh kuasa hukum kembali membuat laporan ke Polda Metro Jaya dan diterima dengan nomor laporan STTLP/B/135/1/2024/SPKT POLDA METRO JAYA.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Norman Lianto Tersandung Kasus Pelecehan, PSI Tunjuk William Sarana Jabat Plt Ketua DPD Jakbar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini