Wiky berharap persidangan berjalan lancar tanpa kendala apapun serta harapan kliennya agar tersangka divonis seberat-beratnya bisa terpenuhi.
Sebab, dari kejadian bullying, korban mengalami luka lebam di bagian lutut, beberapa helai rambut rontok disebabkan karena jambakan dari pelaku, dan handphone korban yang rusak karena dibanting oleh pelaku.
Korban juga mengalami depresi dan memutuskan keluar dari kampus karena takut bertemu dengan pelaku.
"Kondisi korban trauma, nggak bisa buat ketemu, bahkan dia di sekitar daerah Karawaci pun agak takut. Dia juga sudah keluar dari kampusnya karena dia takut ketemu si pelakunya," kata Wiky.
Pada kesempatan yang sama, Ibunda korban inisial S mengatakan jika putrinya mengalami depresi berkepanjangan usai dianiaya tersangka.
Meski penganiayaan terjadi lebih dari setahun lalu, namun dampak psikologis yang dirasakan anaknya masih terasa hingga kekinian.
Kata sang ibunda, IC harus pergi ke psikolog untuk menyembuhkan rasa traumanya akibat penganiayaan tersebut.
Baca juga: Tukang Kebun di KBB Terancam Hukuman Mati, Korban Dianiaya hingga Tewas dan Dicor di Lantai Dapur
"Awal-awal saya bawa ke psikolog, karena dia sudah depresi berat. Misalnya ketika saya ketemu keluarga, dia nggak keluar dari mobil, nggak berani ketemu siapa-siapa, di rumah nangis saja. Itu terjadi dari awal kejadian sampai menjelang sampai akhir tahun 2023," ucap S.
Sang putri juga tak berani beraktivitas di sekitaran Karawaci, terutama di sekitar kampusnya.
Sebab, tersangka JC masih bebas berkeliaran dan sampai kini masih aktif berkuliah di kampus itu.
"Anak saya kalau ke Karawaci nggak mau, kecuali ke gereja, ke tempat lain dia nggak mau pergi. Karena dia juga takut ke sana, tersangka masih kuliah di sana. Sedangkan pihak sekolah (universitas) itu jadi cuman kasih sanksi peringatan ke pelaku," jelasnya.
Sebagai masyarakat biasa, S meminta penegak hukum memberikan hukuman yang seberat-beratnya dan setimpal atas perbuatan JC menganiaya korban hingga membuatnya depresi.
Ia berharap hukuman terhadap tersangka JC bisa benar-benar mengubah perilaku yang bersangkutan supaya tidak mengulangi perbuatannya di masa depan.
"Kami berharapnya tersangka dihukum sesuai yang berlaku, seberat-beratnya, jangan sampai ada kejadian. Supaya pelaku juga jangan ngulangin lagi ke orang lain, supaya jera," pungkasnya. (m30)
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mahasiswi di Karawaci Tangerang Trauma Usai Dianiaya Rekan Kampus, Tuntut Pelaku Segera Dihukum