News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Taruna Tewas Diduga Akibat Perpeloncoan? Begini Jawaban Ketua STIP Jakarta

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STPI), Cilincing, Jakarta Utara meninggal dunia diduga dianiaya senior pada Jumat (3/5/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menegaskan tidak ada perpeloncoan terhadap siswa atau taruna.

Keterangan tersebut disampapikan ketua STIP Jakarta Ahmad Wahid terkait kematian mahasiswanya, Putu Satria Ananta Rustika (19). Putu diduga kuat tewas usai dianiaya seniornya berinisial T (21).

Wahid mengatakan, kejadian tersebut merupakan masalah pribadi antara pelaku dengan korban, bukan karena perpeloncoan.

Baca juga: Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Resmi Melapor ke Polisi

"(Budaya perpeloncoan) sudah tidak ada, sudah kita hilangkan. Jadi (kasus penganiayaan Putu) ini murni person to person," ungkap Wahid dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (6/4/2024).

Wahid menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada budaya perpeloncoan di sekolah yang ia pimpin.

"Di sini (STIP Jakarta) sebenarnya tidak ada perpeloncoan. Jadi kita sudah hapus semua perpeloncoan karena itu penyakit turun-temurun," jelasnya.

"Saya sendiri sudah setahun di sini (STIP), itu semua (budaya perpeloncoan) sudah saya hapus, enggak ada lagi," imbuhnya.

Bermula dari baju olahraga

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian mengungkapkan peristiwa penganiayaan itu bermula ketika korban mengajak kelima temannya memeriksa kelas dan membubarkan kegiatan jalan santai pada Jumat (3/5/2024) pagi.

Setelah kegiatan jalan santai dibubarkan, Putu dan kelima temannya turun ke lantai 2. Tak lama kemudian, mereka dipanggil oleh T dan teman-teman T.

“T bertanya siapa yang menyuruh mereka pakai baju olahraga ke gedung pendidikan lantai 3 masuk ke kelas-kelas,” ungkap Hady, Jumat.

Baca juga: Kemenhub Copot Status Taruna Terduga Penganiaya Mahasiswa STIP Jakarta hingga Tewas

Kemudian, T meminta korban dan kelima temannya pergi ke kamar mandi koridor kelas KALK C yang berada di lantai dua. Mereka diminta untuk berbaris.

“Baris paling pertama korban, kedua A, ketiga D, keempat J, kelima R,” kata Hady.

Putu yang berada di baris paling depan pun dipukul oleh T. T memukul korban di bagian ulu hati sebanyak lima kali. Kelima teman korban yang menyaksikan kejadian tersebut lantas diminta meninggalkan kamar mandi.

Tak lama kemudian, korban tak sadarkan diri dan dilarikan ke klinik sekolah. Sayangnya, saat tiba di klinik, nadi korban sudah tidak ada.

"Karena pada saat diperiksa di klinik setempat, sudah dalam kondisi tidak ada nadinya. Ini sebagai tanda hilangnya nyawa," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan saat dihubungi, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Penyebab Sepele Taruna STIP Diduga Dianiaya Senior hingga Tewas di Toilet, Alami Lebam di Ulu Hati

 Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum guna kepentingan penyelidikan.

Saat ini, T telah diamankan oleh pihak kepolisian. Barang bukti berupa rekaman CCTV juga diamankan.

Keluarga sebut sebagai pembunuhan

Keluarga Putu membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara.

Pengacara keluarga Putu, Tumbur Aritonang mengatakan berdasar laporan tersebut kasus tewasnya Putu merupakan tindak pidana pembunuhan sebagaimana diatur Pasal 338 KUHP.

Kuasa hukum keluarga Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika (19), Tumbur Aritonang memberikan keterangan soal proses otopsi usai tewas diduga dianiaya senior di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024) (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

"Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP ayat 3. Karena di sini (laporan SPKT) telah melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan," kata Tumbur di Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).

Menurut pihak keluarga peristiwa dialami Putu bukan tindakan manusiawi karena korban diduga dianiaya hingga mengenai bagian ulu hatinya oleh kakak kelas di STIP, Jakarta Utara.

Pihak keluarga berharap jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara dapat segera mengungkap kasus, dan agar pelaku dapat diproses hukum.

"Pihak keluarga berkeyakinan ini bukan tindakan yang manusiawi. (informasinya) yang dipukul ulu hati, kabarnya begitu. Siapapun itu ulu hatinya dipukul berkali-kali pasti mati," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Usai Dipukul Senior Sebanyak 5 Kali di Bagian Ulu Hati

Tumbur menuturkan pihak keluarga tengah menunggu hasil autopsi jenazah Putu untuk memastikan penyebab kematian, dan keperluan alat bukti penyidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.

Diharapkan hasil autopsi dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dapat mengungkap tindak kekerasan yang dialami Putu hingga meninggal dunia.

"Jadi kita tunggu saja. Kalau dari pihak keluarga memang juga menunggu sambil berharap ini kasus bisa terbuka seluas-luasnya, enggak ada yang ditutup-tutupin," tuturnya.

Keluarga akan tuntut kampus

Paman korban Nyoman Budi Arto mengatakan, pihaknya akan menuntut pihak kampus.

Ia meminta pertanggungjawaban kampus atas kejadian yang menghilangkan nyawa dari keluarganya. Selain itu pihak keluarga juga meminta pelaku dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.

"Saya punya anak dibegitukan. Seandainya juga dia punya anak digituin juga bagaimana. Saya akan tuntut pihak kampus," beber Nyoman Budi Arto.

Baca juga: Keluarga Temukan Banyak Luka di Tubuh Taruna STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Seniornya

Dia menambahkan, STIP Jakarta menghubungi dirinya pada Jumat (3/5/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Pihak STIP memberitahukan taruna tingkat satu angkatan 2023 berinisial P meninggal dunia.

P merupakan anak pertama dari tiga saudara yang masuk sebagai taruna sekolah yang berada di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut.

(Tribunnews/TribunJakarta/Kompas.com/Kompastv)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini