Saat itu, korban yang sudah lemas dibopong ke klinik kampus dan dinyatakan tutup usia.
Tegar mengungkapkan alasannya memukuli korban saat itu.
Baca juga: Sejumlah Alumni STIP Mengaku Mendapat Kekerasan di Kampus: Disundut Rokok hingga Disuruh Mencuri
Tersangka mengaku ingin melakukan penindakan kepada Putu Satria karena dianggap melakukan kesalahan lantaran memakai baju olahraga di hari Jumat.
"Pelaku bersama empat rekannya, mereka menyebut sebagai tradisinya taruna.
Ada penindakan terhadap junior, karena dilihat ada yang salah menurut persepsinya senior, sehingga dikumpulkan di kamar mandi," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Sabtu (4/5/2024).
Ditemukan luka di bagian ulu hati korban yang menyebabkan pecahnya jaringan paru-paru.
Polisi juga mendapati bahwa penyebab hilangnya nyawa korban yang paling utama adalah upaya pertolongan yang tidak sesuai prosedur dilakukan oleh tersangka.
"Ketika dilakukan upaya, menurut tersangka ini adalah penyelamatan, di bagian mulut, sehingga itu menutup oksigen, saluran pernapasan, kemudian mengakibatkan organ vital tidak mendapat asupan oksigen sehingga menyebabkan kematian," jelas Gidion.
"Jadi luka yang di paru itu mempercepat proses kematian, sementara yang menyebabkan kematiannya justru setelah melihat korban pingsan atau tidak berdaya sehingga panik kemudian dilakukan upaya-upaya penyelamatan yang tidak sesuai prosedur," papar Gidion.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul TERKUAK Rekaman Detik-detik Tubuh Putu Satria Dibopong 5 Senior dari Dalam Toilet STIP Jakarta