Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatkan kesadaran daur ulang sampah kepada generasi milenial perlu ditanamkan lebih luas.
Salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah ide daur ulang minyak jelantah menjadi produk lilin aromaterapi.
Dengan mengandeng generasi muda di SMAN 13 Jakarta Utara, Jakarta International Container Terminal (JICT) mendukung inisiatif pelestarian lingkungan, salah satunya lewat program zero waste mendapat apresiasi MURI.
Dimana, memanfaatkan minyak masak bekas menjadi 1.000 lilin aromaterapi. Alhasil rekor ini pun dicatatkan pada Rekor Nasional MURI.
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulanan Hakim turut memberikan apresiasi atas dukungan JICT pada program sekolah tersebut.
Menurut Ali, kegiatan ini bisa menjadi wadah edukasi generasi muda khususnya anak-anak didik di Sekeloh untuk memanfaatkan limbah menjadi barang bermanfaat bagi lingkungan.
“Kegiatan membuat lilin aromaterapy dari minyak jelantah ini dapat menjadi wadah edukasi kepada anak-anak didik bahwa limbah yang dibuang sembarangan akan berdampak negatif dan merusak lingkungan. Ternyata jika dimanfaatkan dan diolah dengan tepat maka dapat bernilai ekonomis,” kata Ali, Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, Direktur Utama JICT Ade Hartono mengatakan, produksi lilin dengan minyak jelantah ternyata juga dapat memberikan peluang bisnis yang menjanjikan.
“mendukung penuh inisiatif generasi muda yang peduli pada pelestarian lingkungan. Salah satunya lewat daur ulang minyak masak bekas ini. Semoga semangat para generasi muda senantiasa besar untuk selalu menjaga Ibu Bumi tetap lestari,” kata Ade.
Ade juga mengatakan, bahwa pentingnya kurikulum hijau yang ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Menurutnya sekolah yang menjadikan program hijau sebagai kebiasan akan menumbuhkan kemauan dan kemampuan anak untuk melestarikan lingkungan.
“Terlebih dalam mewujudkan program zero waste dan eco green society. Kami 1000 persen akan mendukung untuk kelestarian lingkungan di Jakarta Utara. Kami punya program Green Dock School dan Rumah Belajar untuk mendukung ini,” jelas Ade.