News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Subang

Siswi SMK Lingga Kencana Lolos dari Maut saat Kecelakaan Subang Kini Trauma Sering Bengong

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengevakuasi bus pariwisata maut PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di tanjakan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. Bus tersebut bermerek Hino bermesin depan tipe AK1JRKA milik PT Jaya Guna Hage dengan nomor polisi wilayah Wonogiri, Jawa Tengah, AD 7524 OG. Dea Savitri, satu di antara siswi SMK Lingga Kencana yang berhasil lolos dari maut saat tragedi nahas terjadi kini mengalami trauma berat.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dea Savitri (18), satu di antara siswi SMK Lingga Kencana yang berhasil lolos dari maut saat tragedi nahas terjadi kini mengalami trauma berat.

Pikiran Dea Savitri masih dibayangi kengerian usai mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 malam saat perjalanan pulang dari Bandung menuju Depok.

Bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok itu mengalami kecelakaan hingga seorang guru dan 9 teman Dea Savitri meninggal dunia di lokasi kejadian.

Total korban tewas sebanyak 11 orang termasuk seorang pengendara motor.

Para korban yang meninggal dunia menderita luka parah hingga nyawanya tak tertolong 

"Alahmdulillah Dea selamat," kata Devi, kakak kandung Dea Savitri.

Bahkan, Dea Savitri kini sering melamun diduga masih mengingat kejadian nahas yang dialaminya bersama teman-temannya.

"Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Duduk Dekat Sopir, Bu Guru Ceritakan Seketika Keceriaan Jadi Tegang, Murid Teriak Allahu Akbar 

Menurutnya, trauma yang dialami sang adik diduga masih sangat membekas.

Menurut cerita Dea, kata Devi, saat itu adiknya duduk dibangku ketiga dari belakang baris sebelah kiri.

Saat bus yang ditumpanginya terguling, Dea panik dan mencari pegangan.

Bahkan, tubuhnya pun ikut terlempar beberapa kali di dalam bus hingga dia pingsan tak sadarkan diri.

Kemudian, Dea naik keatap bus untuk keluar dari dalam kabin mobil yang sudah dalam posisi terguling.

"Begitu sadar, dia sudah berada di bagian pinggir kanan di dalam bus. Ketika temannya panggil namanya, dia langsung bangun dan keluar lewat atap yang sudah miring dan jebol," papar Devi.

Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Kirim Foto dan Hubungi Ibunya: Ma, Bus Aku Terbalik

Devi mengungkapkan bahwa Dea sempat telpon dengan sang ibunda di rumah sekira 30 menit sebelum kejadian itu.

"Sebelumnya dia telpon mama mengabarkan bahwa dia dalam perjalanan pulang. Sekira 30 menit kemudian, saya dapat kabar dari adik saya di Surabaya mengenai kecelakaan ini," bebernya.

Menurutnya, kondisi fisik Dea Savitri hanya mengalami luka ringan dan memar akibat kecelakaan sehingga kini sudah diperbolehkan pulanh oleh rumah sakit.

"Sudah di rumah, tidak sempat dirawat di rumah sakit. Saat datang dari Subang, dia hanya cek fisik sebentar di Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua, lalu pulang," ungkap Devi sambil meneteskan air mata.

Beberapa saat usai kejadian, kata dia, Dea sempat menghubungi kakaknya di Surabaya menggunakan telpon temannya.

"Setelah dapat info, saya hubungi mama. Alhamdulilah, bersyukur banget dia selamat. Saudara-saudara dan tetangga semuanya tidak percaya Dea selamat kalau melihat kondisi bus tersebut yang hancur," tutur Devi.

Dalam kecelakaan ini, Dea kehilangan telpon genggam, KTP dan tas selempang.

Bukan hanya Dea, hal serupa juga dialami Nadia yang berada dalam kabin bus maut tersebut.

Yayu, ibunda Nadia mengungkapkan jika kondisi putrinya saat ini masih trauma pasca kejadian.

Bahkan, sang anak hingga kini belum sempat menceritakan secara detail soal kecelakaan itu kepada dirinya.

"Sampai di rumah saya tidak berani tanya, takut masih trauma," imbuhnya.

Baca juga: Siswa Korban Kecelakaan Live TikTok Ungkap Bus Tak Sehat dan Rem Blong: Gue Kecelakaan, Bentar Gaes

Namun menurut pengakuan Nadia, lanjut Yayu, bus tersebut sempat mengalami masalah dalam perjalanan dari Tangkuban Perahu menuju Subang pada Sabtu sore.

"Kata Nadia, bus Putera Fajar sempat dua kali mengalami masalah selama perjalanan pulang sehingga sempat dilakukan pengecekan oleh supir dan kernet," bebernya.

Sewaktu mobil mengalami tabrakan dan terguling di Ciater, Subang, Nadia sempat berpegangan pada kursi sehingga tidak terlempar jauh.

"Handphone-nya ditaruh di tas tangan sehingga tidak hilang," jelas Yayu

Ia bersyukur putrinya, Nadia bisa selamat dalam musibah kecelakaan maut yang dialaminya itu.

"Saya bersyukur banget anak saya cuma luka-luka ringan yang bisa saya obati. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana traumanya orang tua yang anaknya meninggal," beber Yayu.

Ia menyebut, Nadia hanya mengalami luka ringan di tangan dan sedikit robekan di dahi.

Sementara itu, hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mendalami penyebab kecelakaan rombongan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Siswi SMK Lingga Kencana Lolos Dari Maut saat Kecelakaan, Sering Melamun: Dea Naik ke Atap Bus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini