News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Subang

Kesaksian Pemilik Rumah Makan: Sopir dan Kernet Bus Sempat Lakukan Perbaikan Selama Satu Jam Lebih 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sisa pecahan bagian-bagian bus berserakan pasca kecelakaan maut bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut sebanyak 11 orang, sementara korban luka ringan dan berat sebanyak 32 orang. Pemilik rumah makan mengungkap sopir dan kernet bus sempat lakukan perbaikan selama satu jam lebih sebelum terjadi kecelakaan maut (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemilik Rumah Makan Bang Jun, Muslim Nurdin (30) mengungkap sejumlah kesaksiannya selama rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok makan dan istirahat di tempatnya.

Bahkan Nurdin juga sempat komunikasi dengan sopir bus, dia melihat langsung sopir dan kernet melakukan perbaikan selama satu jam lebih.

Nurdin mengaku terbiasa menanyakan kondisi mobil kepada pengunjungnya sebelum pergi, melanjutkan perjalanan.

"Saya biasa menanyakan itu (kondisi kendaraan), kalau ada bus yang trouble (bermasalah), kalau tidak aman jalan, tidak apa-apa tunggu saja di sini, kita tidak masalah dengan tempat yang penting untuk keselamatan bersama," ujar Muslim, saat ditemui di rumah makannya, Jalan Raya Ciater Subang, Minggu (12/5/2024). 

Apalagi, saat para siswa sedang istirahat makan dan salat, Muslim melihat kernet dan sopirnya seperti sedang melakukan perbaikan.

"Ya, yang saya lihat sempat ada melakukan perbaikan di area parkir di atas. Cuma, saya tidak tahu apakah mekanik atau kernetnya."

"Tapi yang jelas, sebelum berangkat saya sempat tanya, ini aman untuk jalan atau tidak," katanya.

Baca juga: Duduk Dekat Sopir, Bu Guru Ceritakan Seketika Keceriaan Jadi Tegang, Murid Teriak Allahu Akbar 

Bukan sekali, Muslim bahkan sampai tiga kali menanyakan kepada sopir dan kernet Bus, sebelum benar-benar meninggalkan rumah makannya. 

"Saya sempat naik juga ke bagian kemudi, terus saya tanya lagi, aman atau tidak."

"Kalau tidak, geser dulu ke pinggir, kalau tidak salah saya sampai nanya tiga kali. Tapi, kata sopirnya aman tinggal menunggu temperatur nya turun," ucapnya.

Menurutnya, proses perbaikan bus itu dilakukan lebih dari satu jam.

Bahkan, siswa yang sudah selesai makan pun, sempat ada yang harus menunggu sampai kondisi bus tersebut benar-benar siap berangkat.

"Kelihatannya lama melakukan perbaikannya, lebih dari satu jam. Anak-anak sempat ada yang nunggu, karena ada yang salat magrib juga. Pas jalan keluar parkir itu mobil terlihat normal sih, lampunya juga menyala," katanya.

Korban luka kecelakaan maut bus Putera Fajar mendapat perawatan di RSUD Subang, Jalan Brigjen Katamso, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 18.45 WIB. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut sebanyak 11 orang, sementara korban luka ringan dan berat sebanyak 32 orang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Berselang beberapa menit, kabar buruk itu diterima Muslim.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini