"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ. Kalau anaknya bu Neneng satu saja, HR saja," kata Nurali saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024).
Menurutnya beberapa bulan sebelum kejadian warga sekitar juga tidak melihat adanya perubahan secara fisik ketika HR yang mengindikasikan bahwa HR sedang mengandung.
Sehari-harinya HR hanya menjalani rutinitas seperti biasa sebagai siswi sekolah menengah atas (SMA) yang tinggal bersama ibu, dan sejumlah kerabat lain dalam satu rumah.
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga. Dia jarang bergaul dengan lingkungan," ujarnya.
Baca juga: Neneng Ibu Perekam Anak dan Pacar Bersetubuh Mengaku Takut: Dia Suka Ngomong Kasar, Tolong Bantu
Pakai Uang Laptop
Cara Neneng membantu anaknya menggugurkan kandungan anaknya diungkap polisi.
Awalnya, Neneng akan membelikan anaknya laptop seharga Rp 2 juta. Tetapi, sang anak hamil.
Ia pun menggunakan uang tersebut untuk membantu anaknya menggugurkan kandungan.
Meskipun HR awalnya tidak mau meminum obat-obatan penggugur kandungan
"Uang Rp 2 juta itu untuk beli laptop," ujar Neneng kepada Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Awalnya, Neneng telah membeli sejumlah ramuan hingga nanas muda untuk mengugurkan kandungan anaknya.
Tetapi upaya tersebut tidak berhasil. Tidak menyerah, Neneng akhirnya meminta bantuan temannya N alias Nyai (55) untuk membeli obat aborsi di Pasar Pramuka.
Baca juga: Sosok Neneng, Rekam Putrinya Bersetubuh dengan Pacar lalu Bantu Aborsi, Kini Menangis Minta Tolong
Obat yang dibeli adalah amoxicillin 500 mg (5 kaplet), protecid misoprostol 200 mg (6 tablet), kalnex tranexamic acid 500 gr (6 tablet), dan mefenamic acid 500 gr (6 tablet).
HR meminum obat tersebut saat usia kandungannya 7 bulan.
Setelah meminum obat tersebut akhirnya pada 16 April 2024 HR melahirkan di kamar mandi kontrakan kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.