Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menyelidiki keterlibatan adik KS (17) dalam kasus pembunuhan di sebuah kios di Duren Sawit, Jakarta Timur.
KS membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan pisau dapur.
Gadis 17 tahun itu memiliki adik perempuan berinisial P (16) yang juga tinggal di kios.
Saat jasad korban ditemukan, KS dan P tidak berada di kios.
"Penyidik telah melakukan pengecekan terhadap kuku adik tersangka. Tidak ada bekas yang ada di kuku adik tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (25/6/2024).
Ade Ary menjelaskan, pemeriksaan kuku dilakukan karena penyidikan yang berbasis ilmiah.
"Sebuah tindak pidana dilakukan secara ilmiah atau scientific crime investigation, penyidikan berbasis penelitian," ujar dia.
Adapun KS membunuh ayah kandungnya karena merasa sakit hati dengan perlakuan korban.
"Alasan tersangka KS melakukan penusukan dan pembunuhan terhadap ayah kandung atau bapak kandungnya ini adalah, sementara ditemukan fakta oleh penyidik, karena sakit hati," kata Ade Ary.
Kepada polisi, KS mengaku sering dimarahi dan dituduh mencuri barang milik korban.
Bahkan, KS mengaku pernah dipukul dan disebut sebagai anak haram oleh ayah kandungnya itu.
Baca juga: Kesehatian Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah di Duren Sawit, Sering Ngamen di Jalan dan Tak Sekolah
"Karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban, bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini berdasarkan keterangan tersangka," ungkap Ade Ary.
Meski demikian, Ade Ary menuturkan penyidik masih mencocokkan pengakuan KS dengan keterangan saksi-saksi dan bukti yang ditemukan.