"Menurut keterangan karyawannya sering cekcok antara anak sama bapaknya. Karena ada uang Rp2 juta, Rp3 juta (milik Syafrin) dibawa anaknya," kata Komarudin di Jakarta Timur, Senin (24/6/2024).
Meski begitu, tidak diketahui pasti untuk apa uang digunakan.
Berdasarkan informasi sementara, setelah mendapatkan uang, pelaku akan tidak pulang ke kios perabot beberapa waktu.
Barulah setelah uang habis, pelaku pulang ke rumah.
Hal itu, kata Komarudin, yang membuat warga sekitar heran dengan tingkah laku KS.
Apalagi beberapa waktu terakhir, Syafrin menjalani rawat jalan karena penyakit paru yang diderita.
"Kalau sudah habis duit balik lagi. Menurut karyawan dan pedagang di situ kadang (anak perempuan Syafrin) suka menginap, kadang suka keluar tiga hari sampai seminggu enggak pulang," ugngkapnya.
Selain itu, Komarudin mengatakan, anak dari korban sudah tidak bersekolah .
Namun, pengurus lingkungan tidak mengetahui secara pasti penyebab kedua anak Syafrin putus sekolah.
Sebab, korban baru dua bulan terakhir menyewa kios di RW 03 Pondok Bambu.
"Kabarnya anak-anaknya sudah enggak sekolah. Saya enggak mengenal persis karena almarhum baru dua bulan tinggal. Tapi karyawannya itu selama dua bulan ikut sama almarhum," ungkapnya.
Perilaku KS setelah Bunuh Ayahnya:
- Coba Hilangkan Jejak setelah Bunuh Ayahnya
Setelah tega membunuh ayahnya, KS mencoba menghilangkan jejak agar tak ketahuan.
Masih mengutip Tribun Jakarta, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pelaku mencuci pisau yang digunakan untuk membunuh korban.
"Pisau dapur itu habis ngambil dari dapur, nusuk, dilawan, kemudian nusuk dua kali, kemudian dicuci. Sempat dicuci oleh anak KS ini," kata Ade Ary kepada wartawan, Senin.