Komaruddin mengaku sering mendengar K terlibat cekcok dengan ayahnya.
"Karena ada uang Rp2 juta, Rp3 juta (milik Syafrin) dibawa anaknya," katanya.
K pulang ke rumah jika uangnya habis dan meminta lagi kepada korban.
Warga heran dengan perilaku K yang sering tak pulang dan tidak peduli dengan kondisi ayahnya.
"Kalau sudah habis duit balik lagi. Menurut karyawan dan pedagang di situ kadang (anak perempuan Syafrin) suka menginap, kadang suka keluar tiga hari sampai seminggu enggak pulang," tandasnya.
K dan adiknya yang berusia 15 tahun sudah tak bersekolah.
Korban yang baru menyewa kios tercatat sebagai warga Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kabarnya anak-anaknya sudah enggak sekolah. Saya enggak mengenal persis karena almarhum baru dua bulan tinggal. Tapi karyawannya itu selama dua bulan ikut sama almarhum," ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bos Perabot Tewas Dibunuh 2 Anak Kandung, Sang Kakak Sempat Tutupi Keterlibatan Adiknya
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Annas Furqon)