“Sering kejang-kejang, tangannya begini,” kata SN saat ditemui di kontrakannya wilayah Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (24/7/2024).
Bahkan, SN sering mendapati anaknya mandi menggunakan sabun cuci atau melakukan hal aneh lainnya.
Pelaku sudah ditinggal ayahnya sejak masih kecil dan sekarang tinggal bersama SN dan kedua adik-adiknya.
Saat terjadi insiden pencabulan tersebut, SN mengaku tidak melihat anaknya dan tidak menyangka perbuatan keji telah diperbuat.
Di mata SN sebagai ibu, MT yang berprofesi sebagai marbot masjid merupakan sosok baik hati dan giat bekerja untuk membantu keluarga.
Baca juga: Kasus Pencabulan terhadap Remaja 13 Tahun di Baubau, Polisi: Pelaku 20 Orang, Terdapat 7 TKP
“Kesehariannya dia tadinya baik, terus kalau dia disuruh-suruh orang, dia kerja, kalau ada corona dia kerja, terus itu berarti gitu, lama sampai sekarang itu belum kerja-kerja,” ujarnya.
Bekerja serabutan
Selain menjadi marbot di masjid tak jauh dari rumahnya, pelaku juga bekerja serabutan.
“Kalau dapat duit Rp 50 ribu, biasanya dikasih ke saya Rp 30 ribu kadang Rp 20 ribu,” ungkapnya.
Nenek SN mengaku tidak mengetahui kronologis pencabulan yang dilakukan anaknya.
Ia pun syok dan hanya bisa menangis histeris menanggung malu saat anaknya diringkus polisi. (Tribun Depok/Kompas.com)