News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Diduga Anggota Ormas Acak-acak Toko Buah di Jakbar, Tak Terima Cuma Diberi Uang Rp 10.000

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral segerombolan orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) mengacak-acak toko buah di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Polisi menyebut penyebab insiden tersebut terjadi karena terduga pelaku tidak terima diberi uang Rp 10.000 oleh korban.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial (medsos) X ketika ada pria yang diduga anggota organisasi masayrakat (ormas) mengacak-acak toko buah di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Tampak seorang pria berbaju hitam dan bertopi melempar buah ke segala arah sambil marah.

Selain itu, adapula pria lain memakai baju loreng yang turut marah kepada perekam yang diduga pemilik toko buah tersebut.

Berdasarkan narasi yang beredar, kemarahan dua pria itu lantaran hanya diberi uang Rp 10.000 oleh pemilik toko buah.

"Ormas vs Pedagang. Tak terima dikasi 10.000 malah minta 35.000, ormas acak-acak dagangan. Memalukan ! (Lokasi) Kembangan Jakbar," tulis akun yang mengunggah video tersebut, @KutaReal_X pada Rabu (4/9/2024).

Dikutip dari Warta Kota, Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa (3/9/2024) sekira pukul 20.30 WIB ketika dirinya sedang melakukan kegiatan kumpul dengan Babinkamtibmas di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Pada saat itu juga, katanya, personel dari Polsek Kembangan langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.

"Kami langsung menuju TKP bersama Kanit Reskrim dan anggota kami melakukan penyelidikan memeriksa saksi saksi yang ada di TKP dan mengumpulkan barang bukti yang ada," kata Taufik saat ditemui di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/9/2024).

Baca juga: Kades di Kebumen Bawa Anggota Ormas Geruduk Rumah Warga yang Laporkan Dugaan Pungli di SD Negeri

Taufik juga membenarkan bahwa penyebab insiden itu karena ada salah satu oknum kelompok yang tidak diterima ketika hanya diberi uang Rp 10.000 oleh pedagang buah.

Salah satu oknum itu, kata Taufik, langsung memanggil teman-temannya karena hanya diberi uang yang tidak sesuai dengan keinginannya.

"Diberikan Rp 10.000. Karena mungkin merasa kurang, oknum tersebut meninggalkan lokasi perdagangan membawa teman-temannya," kata Taufik.

Ia menyebut pelaku dalam insiden itu berjumlah lebih dari dua orang.

Hingga kini, Taufik mengungkapkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang berada di TKP.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini