Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata, menyatakan pengembangan ekonomi kreatif nasional saat ini menempatkan produk berbasis digital sebagai prioritas utama.
Fokus tersebut diarahkan pada klaster konten yang mencakup film, animasi, video, komik, aplikasi, dan pengembangan game.
Inisiatif ini, menurut Andhika, bertujuan memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia di pasar global, dengan harapan sektor ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jakarta akan terus mengembangkan ekosistem yang mendukung dan mempromosikan ekonomi kreatif melalui berbagai inisiatif pemerintah, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta dukungan kepada para pelaku ekonomi kreatif,” ujar Andhika.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif di tingkat global.
Belum lama ini, seminar Jakarta Creative Conference digelar dua diskusi panel yang membahas potensi ekonomi kreatif Jakarta.
Kedua panel tersebut mengeksplorasi potensi, peluang, serta tantangan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Jakarta.
Hadir sebagai pembicara di panel pertama, Dra. Erwita Dianti, M.Si selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Prof. Rhenald Kasali selaku Founder Rumah Perubahan dan Guru Besar FEB UI.
Berikutnya ada nama Mr. Kim Young Soo Direktur Regional KOCCA Indonesia) dan Diaz Hendrassukma selaku Ketua Komite Ekonomi Kreatif Indonesia.
Panel kedua menghadirkan Mr. Tatsuki Hirayanagi (Advisor of the Indonesian Comics Association), Ibu Rina Damayanti (Direktur Festival Jakarta Film Week), dan Bapak Noviar Rahman (Chief of Investment in INFIA Group).
Sementara pada rangkaian kegiatan Forum Bisnis Usaha Ekonomi Kreatif 2024 yang belum lama digelar, meliputi berbagai acara penting seperti networking night, business tour, business matching, dan seminar Jakarta Creative Conference.
Dalam sesi business matching, enam perusahaan pembeli potensial asal Jepang akan dipertemukan dengan lima belas perusahaan Intellectual Property (IP) dari Jakarta, termasuk Bumilangit Entertainment.
Kemudian Cocoon Studio, Getter Studio, Goxtoon Studio, dan KMI, serta Kisai Entertainment, KOSMIK, Beyondtopia, RE:ON, Bengkel Animasi, Pionicon, Tampar Production, Forge Fun, Gambir Studio, dan Game Changer Studio.
"Harapannya, semua pihak dapat mencapai kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan," ucap Andhika.
Kegiatan tersebut merupakan buah kerjasama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Perdagangan, dan Asosiasi Komik Seluruh Indonesia (AKSI).
Baca juga: Wujudkan Jakarta Jadi Kota Global, Pj. Gubernur Heru Dorong Iklim Investasi Berkelanjutan
Tujuannya, yakni mempertemukan pelaku ekonomi kreatif, pemangku kepentingan, dan calon investor, serta berbagi informasi, pemikiran, dan pengalaman dalam upaya mempromosikan dan menarik investasi ke sektor ekonomi kreatif.