News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Derita Karyawan di Jakpus Dipaksa oleh Atasan Makan Bunga: Kalau Enggak Diturutin, Ngamuknya Seram

Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Karyawati di perusahaan Jakarta Pusat (Jakpus) mengalami kekerasan dari atasannya sendiri, bahkan diminta makan bunga.

TRIBUNNEWS.COM - Karyawati di perusahaan yang bekerja di bidang game dan ilustrasi di Jalan Sumenep, Jakarta Pusat (Jakpus), CS (27) mengalami kekerasan dari atasannya sendiri, C (43) yang juga seorang perempuan.

CS mengaku, dirinya kerap dihukum oleh atasannya tersebut, sampai pernah juga dihukum memakan bunga.

"Dia kalau menghukum aku, suruh aku makan bunga gitu," ungkap CS kepada Kompas.com di sebuah mall di Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).

Merasa tak berdaya, CS saat itu terpaksa menuruti perintah atasannya itu untuk makan bunga, sembari menangis.

Sebab, ia mengetahui sifat atasannya itu seperti apa, yakni jika tidak dituruti pasti akan semakin marah.

"Aku makan karena kalau aku enggak makan, dia marah. Dia ngamuknya tuh seram," terang CS.

Meskipun CS sudah menuruti perintah atasannya itu, C akan tetap memasang muka muram dan tetap marah.

Pasalnya, C menginginkan hukuman yang dia berikan itu dilakukan dengan senyuman.

"Harus melakukan dengan senyum. Kalau kita enggak melakukan itu dengan senyum, dia ngamuknya benar-benar seram banget."

"Karena di saat itu tuh, aku ngerasa ini bukan orang yang tahu batas gitu," terang CS.

CS khawatir, jika perintah atasannya itu tidak dituruti, keluarganya akan ikut terancam.

Baca juga: Kasus Dugaan Penyiksaan Karyawan oleh Bos Animasi di Menteng Viral, Polisi Turun Tangan

Karena sebelumnya, C selalu mengancam CS akan menyakiti keluarga korban jika tidak memenuhi perintahnya.

Apalagi, C mengetahui alamat rumah CS, karena sudah pernah berkunjung ke rumahnya tersebut.

"Apalagi dia sudah pernah bertamu ke rumah aku. Jadi, dia sudah tahu alamat aku di mana, dia selalu ngancam bakal apa-apain keluarga aku," ujar CS.

Ilustrasi Kekerasan - mengancam CS akan menyakiti keluarga korban jika tidak memenuhi perintahnya." (Istimewa)

Tidak tanggung-tanggung, C juga meminta alamat kantor tempat ibu CS bekerja, agar nanti ketika bawahannya itu tidak menuruti perintahnya, maka C akan meneror ibu korban.

Dikatakan CS, atasannya itu kerap marah tanpa sebab, kemudian memberikan hukuman fisik kepadanya.

"Seingat aku sih dia enggak marah ya. Dia kayak benar-benar tanpa alasan aja pengin menyiksa aku," kata CS.

C Minta CS Sakiti Diri Sendiri

Disebutkan juga bahwa CS pernah dipaksa oleh C untuk menyakiti dirinya sendiri.

CS diminta menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali.

Selain itu, CS juga diminta untuk lari turun tangga dari lantai satu ke lantai lima sebanyak 45 kali dalam semalam.

Tak cukup hanya itu saja, CS juga pernah diminta untuk membenturkan kepalanya sendiri ke dinding hingga muncul benjolan pada keningnya.

Karena mendapatkan perlakuan yang demikian, CS melaporkan C ke Polda Metro Jaya sejak awal September 2024.

la berharap, agar kasus ini segera ditindaklanjuti. Perusahaan itu sendiri diketahui sudah tutup.

Adapun, CS menjadi korban kekerasan C sejak 2022 lalu.

"Sebenarnya (kekerasan) sudah dimulai dari 2022," kata CS saat diwawancarai Kompas.com di salah satu mal yang ada di Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).

Awalnya, kata C, atasannya itu merupakan seseorang yang baik kepada para karyawannya.

C sangat senang mengajak karyawannya berkumpul bersama dan mentraktir makan mereka.

Bahkan, C juga pernah mengajak CS untuk menginap di hotel berbintang.

Karena kebaikan atasannya tersebut, CS menaruh percaya sehingga menuruti semua perintahnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, C mulai menunjukkan sifat aslinya.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini