Menurut dia, tawuran terkadang menimbulkan korban jiwa.
“Karena memang patroli ini datangnya 03.00 WIB, tapi kalau orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat,” ucapnya.
Kapolda membenarkan korban adalah tujuh remaja yang sebagian masih di bawah usia 18 tahun dan ada juga yang sudah di atas 18 tahun.
Pemuda yang digrebek tim Patroli Perintis Presisi di sebuah tempat kawasan Bojong Menteng sempat kocar-kacir.
Hingga tujuh remaja itu sebagian melompat ke Kali Bekasi yang cukup dalam dan ditemukan meninggal sekitar 500 meter dari tempat awal tercebur.
Sebagian lagi remaja berhasil ditangkap.
Karyoto juga mendapat informasi 15 orang ditangkap di Polsek Jatiasih dan tiga orang ditetapkan tersangka karena membawa senjata tajam.
“Ini baru awal sekali nanti mungkin besok mungkin informasi akan lebih lengkap lagi,” katanya.
Kronologi Versi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto
Karyoto mengungkap kronologis kejadian hingga ditemukannya 7 jenazah remaja tersebut.
Pada Minggu (22/9/2024) dini hari sejumlah polisi melakukan patroli.
Kemudian sekira pukul 03.00 WIB, polisi yang melakukan patroli tiba di sekitar lokasi kejadian.
Petugas patroli melihat sejumlah remaja berkumpul di pinggir jalan dan segera menghampiri mereka.
Polisi bermaksud menegur para remaja tersebut karena nongkrong hingga dini hari dan bisa berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
Tindakan polisi ini membuat kawanan remaja itu panik.
Mereka melarikan diri dan menceburkan diri ke sungai.
"Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan ada patroli yang lewat atau yang menegur, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh rekan-rekan,” kata Karyoto.
Kemudian, warga menemukan tujuh jenazah remaja pria mengapung di sungai Minggu pagi sekira pukul 06.00-08.00 WIB. (tribun network/thf/Tribunnews.com)