Kompol Audy Joize Oroh menjelaskan bahwa jasad ketujuh mayat tersebut ditemukan pada radius sekitar 300 meter dari titik tercebur.
“Itu kami mengecek langsung ke TKP, keterangan saksi lalu kita ngecek ke TKP,” ucapnya.
Kompol Audy Joize Oroh belum dapat memastikan kedalaman sungai saat korban melompat.
“Kalau dari visual seperti nya dalam, karena airnya tenang, itu kan pertemuan antara dua sungai, di situ cukup dalam,” paparnya.
Baca juga: Kompolnas Dorong Pemeriksaan Profesional Kasus Temuan Tujuh Mayat di Kali Bekasi
Hingga saat ini tujuh jenazah masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati.
Propam akan turun tangan
Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto memastikan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam mengenai penyebab tewasnya tujuh pemuda di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat
Menurut informasi, tujuh pemuda tersebut sebelumnya bersama rekan-rekannya yang lain lari kalang-kabut saat sedang berkumpul lalu dibubarkan polisi.
Mereka diduga akan melakukan tawuran.
Namun, Irjen Karyoto menyebut pihaknya akan mengusut apakah polisi yang membubarkan para remaja itu bekerja sesuai ketentuan yang berlaku atau tidak.
Untuk mengusut itu, nantinya akan dilibatkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dari Mabes Polri
"Untuk langkah ke depan, kami libatkan nanti dari Propam Mabes," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto saat diwawancarai di kali Bekasi, Minggu (22/9/2024).
Cegah Tawuran
Menurut dia, apabila anggota melakukan kelalaian dalam menggerebek para remaja itu, polisi akan bertanggung jawab.
"Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan minta pertanggungjawaban," jelas Karyoto.
Sepiring Gunung dan Laut dari Alor Artikel Kompas.id Namun, Karyoto enggan menyalahkan kegiatan patroli polisi untuk mencegah tawuran di wilayah itu.