Dia menjelaskan bahwa seluruh proses identifikasi sedang dilakukan oleh tim dokter. Sehingga, dia meminta kepada pihak keluarga untuk bersabar.
Mendengar itu, Melinda semakin meninggikan nada bicaranya.
Dia pun mengeluarkan sumpah serapah kepada petugas tersebut. Maulana pun terlihat memapah istrinya, Melinda untuk keluar ruangan transit jenazah agar lebih tenang.
Di luar ruangan, Melinda kembali meluapkan kesedihannya kembali dengan menangis. Bahkan, dia sampai terlihat lemas sambil memohon untuk melihat jenazah anaknya.
“Ayah, tolongin anak kita yah. Anak kita sudah ga ada kenapa dipersulit. Anak kita sudah busuk, gimana kita mau ngenalin,” ungkap Melinda dipelukan Maulana.
Setelah ditenangkan oleh Maulana, Melinda terlihat mulai bisa mengontrol emosinya.
Dia pun berbagi kisah sedikit tentang peristiwa yang menimpa anaknya pada Sabtu malam itu. Melinda meyakini bahwa anaknya bersama puluhan rekannnya sedang kumpul-kumpul untuk minum kopi bersama.
Namun, kata dia, tiba-tiba petugas Perintis Polri datang membawa senjata laras panjang.
“Apa karena di todong senjata, namanya anak di bawah umur ketakutan. Lagi pada ngopi, tiba-tiba Tim Perintis Polri datang pakai laras panjang,” ungkap Melinda.
Hindari Bias Identifikasi
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menjelaskan bahwa proses identifikasi masih memerlukan data dari pihak keluarga dan kerabat.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers terkait penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
"Sehingga dalam kondisi yang sudah 1x24 jam itu kita perlu data-data lebih detail, dan itu perlu proses, waktu. Dan itulah kendala utamanya," kata Brigjen Nyoman.
Dia mengatakan identifikasi dilakukan dengan cermat agar data postmortem dan antemortem benar-benar cocok.
"Data-data ini harus betul-betul match, data primer dan data sekunder. Jika ada ketidaksesuaian atau belum sesuai, kita harus hati-hati. Kita mementingkan ketepatan daripada kecepatan karena identifikasi ini tidak boleh salah," jelasnya. (*)
Sumber: Warta Kota