Kini, kelima jenazah akan segera diserahkan ke pihak keluarga.
"Setelah ini, akan diserahkan langsung kepada keluarga yang akan mengambil jenazah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Pemandangan menyedihkan
Seperti diberitakan sebelumnya, pemandangan menyedihkan terlihat di ruang transit jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pasalnya, mereka para orangtua remaja yang tewas di Kali Bekasi, kesulitan untuk melihat jasad anak mereka.
Berbagai alasan dilontarkan petugas yang berjaga, yang intinya melarang.
Alhasil, perdebatan pun terjadi antara orangtua dengan petugas yang berjaga.
Ruang berukuran kurang lebih 10x6 meter itu menjadi saksi sejumlah orang dengan raut wajah sedih memohon kepada petugas untuk diperkenankan melihat langsung jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi.
Sambil merintih menangis, seorang ibu berpakaian jaket berwarna pink terlihat memohon bahkan sampai sujud di hadapan petugas untuk melihat jenazah anaknya yang terbaring kaku di ruang es RS Polri Kramat Jati.
“Saya ibunya, mau gimana kondisi anak saya pasti saya ngenalin. Nggak mungkin saya nggak kenalin,” kata ibu berjaket pink itu kepada petugas.
“Saya cuman mau liat jenazah anak saya aja, kenapa dipersulit,” pintanya lagi sambil merintih.
“Kalau perlu saya sujud Pak, ini saya sujud. Mohon Pak,” ucap ibu itu sambil bersujud dan menangis.
Ibu itu juga melupakan kemarahannya sambil menangis. Dia memohon kepada petugas agar diizinkan melihat jenazah putra pertamanya itu.
Diketahui, ibu yang bersujud dan memohon untuk melihat jasad anaknya adalah Melinda, ibu dari Vino Satriani (15).