Menyikapi aksi unjuk rasa tersebut, polisi dari Polsek Mampang melakukan pengamanan di lokasi.
Polisi pun sempat terlibat desak-desakan dan saling dorong saat massa aksi hendak merangsek masuk ke dalam hotel.
Polisi sempat melakukan negosiasi dengan penanggung jawab aksi unjuk rasa dan penanggung jawab kegiatan diskusi.
Sempat diminta juga kegiatan diskusi di dalam hotel dipercepat.
Namun, tiba-tiba dari belakang gedung hotel sekitar 10-15 orang masuk dari pintu belakang menuju ruang diskusi saat polisi fokus mengamankan di depan hotel.
Saat itu sekuriti sempat melakukan pengamanan.
Tetapi massa tak dikenal tersebut melakukan pemukulan atau kekerasan terhadap petugas keamanan hotel.
"Karena petugas tidak seimbang sehingga massa berhasil masuk ke dalam melakukan pengrusakan, pencabutan (spanduk) yang ada di dalam," kata Wakapolda.
Setelah itu, polisi yang ada di depan hotel bergerak menuju ke bagian belakang hotel yang jaraknya hampir 100 meter.
"Pada saat itu baru selesai ya kegiatan massa itu yang pada saat itu melakukan pencabutan, perusakan, dan pembubaran itu keluar," katanya.
Wakapolda juga menegaskan tidak ada unsur pembiaran dari pihaknya dalam peristiwa tersebut.
Polisi yang bertugas melakukan pengamanan pun ada yang menjadi korban penganiayaan.
Satu di antaranya anggota polisi dari intelinjen yang mengenakan pakaian bebas.
"Buktinya kemarin juga ada insiden penganiayaan yang dilakukan oleh mereka terhadap petugas, termasuk anggota intelijen yang pakaian preman yang ada di situ sebagai korban dari aksi yang dilakukan mereka," ucapnya.