TRIBUNNEWS.com - Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, membeberkan penyebab tujuh remaja tewas tenggelam di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil pra-rekonstruksi yang digelar pada Senin (23/9/2024), ditemukan fakta, ada lekukan di dasar sungai yang sangat dalam.
Hal ini diketahui pihak kepolisian dari keterangan saksi penjaga air di lokasi ketujuh jasad remaja ditemukan mengapung.
Menurut keterangan saksi, ada lekukan cukup dalam di dasar sungai, tempat tujuh remaja melompat.
"Kalau keterangan penjaga pintu air di situ, di situ ada penjaga ketinggian air. Keterangan saksi tersebut, di situ ada semacam lekukan dasar sungai yang cukup dalam," jelas Audy dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Tak hanya soal lekukan, Kali Bekasi juga merupakan aliran titik temu dua sungai besar, yaitu Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dari faktor tersebut, kata Audy, ditambah pengamatan visual petugas, kondisi air di lokasi kejadian diduga cukup dalam.
"Kita belum mengukur kedalamannya, dari pengamatan visual memang cukup dalam pertemuan dua sungai itu," ujarnya.
Terkait kasus tewasnya tujuh remaja itu, sebanyak 17 anggota Polri telah menjalani pemeriksan.
Ke-17 anggota Polri yang diperiksa, 10 di antaranya adalah anggota Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jatiasih, dan empat anggota Polsek Rawa Lumbu.
"Sampai saat ini, ada 17 anggota Polri yang dilakukan pengambilan keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (26/9/2024), dilansir Wartakotalive.com.
Baca juga: 7 Mayat Mengapung di Kali Bekasi, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Kronologi hingga Kata Keluarga Korban
Selain 17 polisi, 10 warga sipil juga dimintai keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.
Total, kata Ade, sudah ada 27 orang yang diperiksa.
"Masyarakat lain 10 orang, yakni 7 orang yang selamat dan diamankan petugas Patroli Perintis Presisi dan 3 tersangka membawa senjata tajam," kata Ade.