Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, guna mengungkap motif tindakan E.
Aprino mengatakan, pihaknya menemukan catatan berbahasa Mandarin yang tertulis dalam sebuah buku milik E.
"Enggak ada (surat wasiat). Cuma kalau dari ponsel pun kami cek, tidak ada yang janggal. Cuma ada catatan di bukunya," terangnya.
Kendati demikian, polisi menilai, isi catatan itu tak menunjukkan tanda E mengakhiri hidupnya.
Dikatakan Aprino, tulisan itu hanyalah sebuah curahan hati E mengenai bebannya yang berat.
"Bukan juga janggal ya, cuma bahasanya itu agak aneh. Cuma yang tidak, 'saya bunuh diri', enggak. Bahasa yang kayak bebannya berat gitu lho," tukasnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website ini >>> LINK
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Mahasiswi Untar yang Tewas Usai Diduga Lompat dari Gedung Baru Dua Bulan Kuliah, Tepis Bulllying
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah, Kompas.com)