Umang menyebut, saat itu ia baru pulang dari aktivitas kerjanya sebagai kuli bangunan untuk sebuah proyek pembangunan gudang di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Meski demikian, Umang mengenal sosok Sinta.
Menurutnya, ibu beranak empat itu merupakan pribadi yang baik di lingkungan.
"Kalau di rumah kelihatannya baik. Tapi kalau ada masalah di luar kan kita enggak tahu," jelasnya.
Menyambung soal kesibukan Umang, ia mengaku tugasnya sebagai Ketua RT kerap digantikan oleh sang anak, Nuryati (39).
Seorang wanita ibu rumah tangga itu menyampaikan, ia jarang bertemu Sinta.
Namun, mendiang Sinta kerap tersenyum setiap kali bertemunya.
Satu di antaranya, saat Nuryati ditawari Sinta untuk membeli dagangan berupa buah-buahan, beberapa bulan lalu pada tahun 2024 ini.
"Saya suka ngeliatnya kalau pagi doang. Enggak tahu kerja apa. Yang saya tahu almarhumah jualan buah aja. Nawarin. (Usaha buah) iya punya kakaknya dia bilang. 'Teh kalau mau beli buah di aku, ada. Harganya juga enggak sama seperti di pasar. Buahnya bagus, segar," ucap Nuryati kepada Tribunnews.
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 04 yang kediamannya tidak jauh dari rumah Sinta, Muhammad (44), mengatakan, Shinta sehari-hari memang bekerja di Jakarta.
Katanya, orang tua Sinta sempat menyampaikan, putri sulung mereka berprofesi sebagai admin apartemen.
Baca juga: Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Melawan saat Dikepung Massa, Kunci Ban jadi Senjata
Menurut Muhammad, di lingkungan sekitar rumah, Sinta memang jarang terlihat lantaran kerap pergi kerja pada sore hari dan baru pulang pada pagi hari keesokan harinya.
"Berangkat sore pulang pagi. Begitu aja. Banyak yang bilang berangkatnya antara jam 17.00 WIB atau sehabis maghrib. Kalau pulangnya kira-kira pagi jam 07.00 atau jam 08.00," ungkap Muhammad.
Jasad Sinta Handiyani (40) ditemukan tanpa oleh warga di dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa, 29 Oktober 2024.