Tak berselang lama, ada seorang perempuan remaja mengendarai sepeda listrik mendatangi rumah itu.
Dia terlihat ingin menjemput seseorang. “Tok,tok,” perempuan itu mengetuk pagar rumah itu sambil memanggil nama.
Tiga orang pun terlihat keluar dari rumah itu. Ada pria dewasa, perempuan dewasa dan
satu anak perempuan.
Terjadi perbincangan singkat di depan rumah tersebut.
Lalu, ketiganya pergi menaiki sepeda listrik meninggalkan pria dewasa seorang diri di rumah
yang baru saja digerebek polisi itu.
Aktivitas Penghuni Rumah Mewah Markas Judol Normal, Tak Mencurigakan
Dari informasi yang dihimpun Tribunnews, orang-orang yang berada di rumah tersebut
merupakan keluarga dari pemilik rumah yang turut diamankan pihak kepolisian pada
penggerebekan Jumat pagi.
Kepada Tribunnews, Mas Ateng, penjual bakso di dekat ‘markas’ judi online itu
mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis apa aktivitas di dalam rumah tersebut.
Pasalnya, dia mengaku tak melihat aktivitas mencurigakan.
Hanya, dirinya kerap melihat belasan pria dewasa yang mondar-mandir masuk rumah yang menjadi markas judi online itu.
“Awalnya nggak tahu kalau ini rumah jadi markas judol, cuma taunya ada orang keluar masuk aja di situ,” kata Ateng.
Dia menceritakan jika ada salah satu pekerja yang kerap disuruh membelikan makan
atau jajan untuk para pekerja di dalam rumah tersebut. Termasuk, membeli bakso dagangannya.
“Kalau pekerjanya, yang sering keluar masuk cuman satu orang buat beli jajanan. Yang lain nggak pernah kelihatan,” ungkapnya.