Meutya menyebut bahwa praktik judi daring memang telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial.
Tak hanya orang dewasa, pelajar dan 80 ribu anak di bawah umur 10 tahun pun tercatat terlibat dalam praktik judi daring.
Mantan anggota DPR ini meminta warga untuk saling mengingatkan, karena secanggih apa pun alat pencegahan tidak akan berhasil tanpa peran serta dari masyarakat.
"Ini kan judi online, pinjaman online ini kan sampai ke ranah, masuk di kamar, di ruang sangat privat. Jadi mau tidak mau kita harus melibatkan masyarakat, khususnya ibu-ibu. Toh ibu rumah tangga ini yang paling banyak juga merasakan," kata Meutya.
Meutya memastikan bahwa Kementerian Komdigi terus menyambangi masyarakat untuk memberikan edukasi dan pelatihan literasi digital guna mencegah judi daring.
Langkah ini ditempuh seiring dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang terlibat dalam judi daring.
"Namun demikian tidak tertutup pada ibu-ibu saja. Kita menggalang seluruh tokoh-tokoh masyarakat, agama. Bukan seluruh, tapi perwakilan dari agama. Itu kita libatkan juga tokoh-tokohnya," pungkasnya.
Cilincing Tertinggi
Dibandingkan wilayah Provinsi Jakarta lainnya, Kecamatan Cilincing di Jakarta Utara memiliki transaksi judi online paling tinggi
"Saya ke sini karena beberapa poin alasan, salah satunya karena katanya di Cilincing ini salah satu yang judolnya tertinggi di DKI Jakarta," kata Meutya.
Meutya menyebut data terkait transaksi judi online yang tinggi itu diperoleh dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Meski tak memerinci angka pastinya, Kementerian Komdigi sudah mengantongi data bahwa Kecamatan Cilincing menjadi salah satu wilayah yang transaksinya judi online-nya paling tinggi.
Kementerian Komdigi memiliki tanggung jawab menyampaikan literasi serta memblokir situs-situs judi online yang masih banyak beroperasi.
"Kalau dari Kemkomdigi, ini tugasnya paling utama literasi dan juga men-take down sebisa mungkin, sebanyak mungkin konten-konten yang memang sudah terdata sebagai konten-konten judi online maupun kejahatan siber," kata Meutya.
Diketahui, berdasarkan data PPATK, sepanjang 2024 ada sebanyak 197.540 anak terlibat judi online dengan nilai transaksi Rp 293,4 miliar dan transaksi sebanyak 2,2 juta kali.
PPATK juga mencatat kenaikan transaksi judol yakni selama semester pertama 2024, angka perputaran judi online mencapai Rp 174 triliun dan semester dua angkanya mencapai Rp 283 triliun.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Menteri Komdigi Meutya Hafid: Cilincing Jadi Salah Satu Wilayah dengan Transaksi Judol Paling Tinggi