Diberitakan Wartakotalive.com, MAS mengaku sangat sedih dan menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Hal ini diungkapkan MAS ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
"Iya, sangat menyesal yang bersangkutan dan berulang kali mengatakan menyesal," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (2/12/2024).
Menurutnya, pelaku bukan anak yang temperamental.
Namun, pihaknya belum dapat menyimpulkan seutuhnya terkait sikap anak tersebut.
Pihaknya akan melibatkan ahli psikologi anak dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
"Nanti ahli psikologi forensik anak dari Apsifor yang akan menyimpulkan sebagai ahlinya," kata Ade Rahmat.
Baca juga: Keseharian Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Terungkap, Kerabat Singgung Pola Asuh
Dapat Bisikan
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, mengatakan MAS sempat mengaku dapat bisikan gaib tengah malam sebelum kejadian.
Bisikan itu membuat MAS gelisah tak bisa tidur dan mendorongnya melakukan pembunuhan.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," ujar Gogo seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024).
Gogo mengatakan kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.
Kepada polisi, pelaku MAS mengatakan lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.
"Jadi, ini masih kita dalami, tapi informasi awal, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau."
"Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," papar Gogo.