TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat mengungkapkan perkembangan kondisi dari MAS pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) kemarin.
Menurut Ade, kondisi MAS kini mulai stabil dan sudah bisa diajak berbicara.
Tak hanya itu, MAS kini juga bisa tersenyum dan menjawab beberapa pertanyaan dari polisi.
"Kondisi Ananda A ini sudah mulai stabil, dari mulai kemarin sudah mulai bisa diajak berbicara, menjawab pertanyaan. Sudah bisa senyum," kata Ade dilansir Kompas TV, Selasa (3/12/2024).
Lebih lanjut Ade menjelaskan, pemeriksaan terhadap MAS dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya akan dilakukan secara bertahap.
Selain itu polisi juga akan melibatkan psikolog anak dalam pemeriksaan MAS ini.
Selanjutnya dalam tahap pendalaman kasus, polisi juga akan bekerjasama dengan psikiater untuk menggali apa motif MAS melakukan pembunuhan pada ayah dan neneknya.
"Tentunya pemeriksaan ini akan bertahap, kita akan gunakan juga psikolog anak."
"Kemudian juga sampai tahap mungkin ada pendalaman dari psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan (pembunuhan)." terang Ade.
Ade menambahkan, MAS ini sangat disayang oleh keluarganya.
Sehingga polisi harus menggali informasi lebih dalam terkait motif pembunuhan ini.
Baca juga: Alami Luka Tusuk, Ibu Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sudah Sadar, tapi Masih di UGD
"Padahal di keluarganya dia sangat disayang," ungkap Ade.
Kepada polisi MAS juga sempat mengungkapkan rasa sedihnya atas insiden pembunuhan ini.
MAS juga mengungkapkan penyesalan yang mendalam usai melakukan pembunuhan pada ayah dan neneknya.
"Tadi yang bersangkutan juga sangat sedih, menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam," jelas Ade.
Diizinkan Ikuti Ujian Kelas 10 SMA
MAS (14) yang masih duduk di bangku SMA kelas 10 juga diizinkan untuk mengikuti ujian lewat Zoom, Senin (1/12/2024).
"Jadi pihak sekolah mengatakan juga tadi lagi ujian ya, hari ini (Senin kemarin) untuk anak berkonflik dengan hukum lagi ujian," ucap AKP Nurma Dewi.
"Dari pihak sekolah mengusahakan untuk Zoom, karena memang lagi ujian," sambungnya.
Pihak sekolah juga berusaha supaya MAS tetap mendapatkan haknya sebagai pelajar sehingga memperbolehkannya ikut ujian.
“Ujiannya seminggu ya, jadi tetap mengusahakan dari hari ini ujiannya. Makanya gurunya mengusahakan untuk tetap ikut ujian, karena memang anak itu harus ikut," tutur Nurma.
AKP Nurma Dewi menjelaskan, selama ini interaksi antara MAS dengan para guru sekolahnya juga baik.
"Itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian anak ini berinteraksi dengan guru baik," katanya.
Selain pihak sekolah, polisi juga memeriksa tiga orang lainnya.
MAS membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) dengan menggunakan pisau dapur di kediaman mereka pada Sabtu dinihari, 30 November 2024.
MAS juga hendak membunuh ibu kandungnya, tapi berhasil melarikan diri dalam kondisi bersimbah darah.
Baca berita lainnya terkait Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta.