Namun, belasan oknum polisi yang diamankan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut Divisi Propam Polri.
"Kami melakukan pengamanan terhadap para terduga oknum yang dimaksud, di mana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri komitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata," kata dia.
Trunoyodo menjelaskan, upaya mengamankan para oknum polisi ini merupakan tindak lanjut Polri setelah mendapatkan informasi adanya keluhan dari penonton asal warga negara Malaysia terkait perlakuan yang tidak mengenakan dengan dugaan pemerasan.
Ditegaskannya, tindakan pelanggaran yang dilakukan anggota Polri tidak dapat ditolerir.
Diketahui, DWP adalah event musik elektronik tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live setiap tahun.
Pada tahun ini, DWP digelar pada 13-15 Desember 2024 dengan sejumlah headliner atau penampil utama papan atas dunia seperti Steve Aoki, San Holo, dan Gil Glaze.
Saat konser tersebut berlangsung, sejumlah penonton mancanegara dari negara Asia Tenggara hingga Eropa, turut menyaksikan konser tersebut.
Modus Polisi Memeras Penonton WN Malaysia
Seorang WN Malaysia, Santi (bukan nama asli) mengungkapkan kronologi dirinya diperas oleh oknum polisi di event internasional tersebut.
Menurutnya, kejadian itu tepatnya di sisi sebelah kiri lokasi ketika itu DJ Steve Aoki sedang tampil.
Tiba-tiba saja dalam keramaian datang seorang polisi undercover yang hendak mengambil sampling narkotika.
“Kita (lagi) senang-senang lah pas lagi loncat-loncat beberapa orang mengatasnamakan "polisi" menarik bilang “ayo ikut ke belakang”. Saya menuruti,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).
Santi mengatakan oknum polisi mengambil paspor yang dimilikinya.
Ketika itu oknum polisi tersebut melakukan tes kesadaran, sejumlah orang lainnya ada yang tes urine.
Pemeriksaan tes kesadaran itu seperti membaca angka di jari serta berjalan apakah linglung atau tidak.