Sementara lembaga lain punya aturan protocol sendiri. Dari semua aturan yang dimiliki masing-masing lembaga, menurut Ma’ruf Cahyono, maka perlu disinergikan sehingga bisa mengakomodir semua tanpa menimbulkan masalah di lapangan.
Hal seperti inilah perlu dibicarakan dan dibahas sehingga selepas forum ini menghasilkan rekomendasi keprotokolan yang mampu memberi layanan yang bisa memuaskan semua pihak. Untuk itulah maka keprotokolan harus di-back up dengan regulasi yang dipahami semua sehingga perlu komunikasi antar protokoler.
Selepas acara itu Ma’ruf Cahyono juga berharap agar rekomendasi atau keputusan bersama bisa ditindaklanjuti dengan pertemuan selanjutnya secara intensif untuk mensinergikan semua yang terlibat dalam keprotokolan.
Ketua Panitia Acara Dyastasita WB saat diwawancarai mengatakan forum ini merupakan kegiatan yang kali pertama diadakan. Forum-forum yang lain dikatakan sudah ada seperti Forum Bakohumas.
“Protokoler kan nge-lead setiap kegiatan yang ada," ujarnya.
Acara ini menurut Dyastasita untuk mengawali forum protokoler di samping untuk sharing bagaimana kita melakukan tugas keprotokolan.
“Misalnya kita menjadi tahu bahwa tempat duduk Ketua Partai ditempatkan di belakang menteri," ujarnya.
Dinamika yang ada dalam forum disebut akan menjadi aspirasi untuk membuat aturan yang lebih bagus lagi untuk ke depan. Diharapkan acara ini bisa mempertemukan protokoler dari berbagai lembaga dan membuat mereka bisa menjalin komunikasi dengan lebih lancar.
“Inilah tujuan kita bikin acara," tuturnya.
Selepas acara ini, Dyastasita mengharap ada semacam rekomendasi untuk diteruskan ke forum yang lebih produktif lagi ke depannya.
“Forum ini masih embrio belum seformal Forum Bakohumas," terangnya.