TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menuturkan tidak banyak organisasi yang mampu bertahan dan tetap eksis hingga melampaui usia satu abad. Sebagai organisasi wadah berhimpun insan otomotif Indonesia, IMI terus berkiprah dan tidak pernah berhenti berkontribusi dalam memajukan dunia otomotif. Khususnya, pada sektor olahraga bermotor di Indonesia.
"Dalam usianya yang ke 117 tahun, IMI telah melewati berbagai tantangan dan dinamika zaman, seiring laju peradaban dalam lini masa kesejarahan bangsa Indonesia. IMI terus berbenah diri dan bertransformasi sebagai satu-satunya induk organisasi yang menaungi seluruh sektor otomotif di Indonesia, serta mendapatkan pengakuan dari dunia internasional," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (27/3/23).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, IMI yang awalnya bernama Javache Motor Club didirikan pada tanggal 27 Maret 1906 oleh para Amteenar saat itu antara lain Raden Mat Said Kertoatmodjo, Raden Soedarman dan Raden Soekandar, serta berkantor untuk pertama kalinya di Semarang, Jawa Tengah.
Seiring waktu, Javache Motor Club mengalami perubahan nama menjadi Het Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC). Dari KNIMC kembali mengalami perubahan nama menjadi Indonesische Motor Club (IMC) hingga penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada pemerintah Indonesia.
"Saat IMC diambil alih oleh pemerintah Indonesia, nama IMC pun diganti menjadi menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang digunakan hingga sekarang. Pembentukan IMI sendiri telah mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari berbagai badan Internasional, yaitu AIT, FIA, OTA hingga FIM," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dalam perjalanan sejarahnya sampai saat ini, kontribusi IMI dalam memajukan olahraga otomotif nasional telah dilakukan melalui implementasi berbagai program kerja. Termasuk dalam mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan berbagai event otomotif bertaraf internasional.
Pada tahun 2023 IMI akan memfasilitasi 8 putaran kejuaraan internasional balap mobil dan motor. Untuk kejuaraan internasional balap mobil terdiri dari FIA Formula E 2023 sebanyak dua putaran pada 3 dan 4 Juni 2023 di Jakarta International ePrix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta. Kemudian Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2023 sebanyak dua putaran pada 22-23 September 2023 serta 24-26 November 2023 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
"Kejuaraan internasional balap motor antara lain, World Superbike (WSBK) pada 3-5 Maret 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, NTB. Kejuaraan Dunia Motocross (MXGP) sebanyak dua putaran pada 25 Juni 2023 di Samota Rocket Motor Circuit, Sumbawa, NTB serta 2 Juli 2023 di Lombok, NTB. Puncaknya MotoGP 2023 pada 13-15 Oktober 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, NTB. Kami juga mentargetkan tahun 2024 mendatang dapat menggelar World Rally Champhionship (WRC) di Toba Sumatera Utara dan Formula One (F-1) di Jakarta," papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, untuk kejuaraan nasional balap mobil akan diselenggarakan sebanyak 51 putaran. Terdiri dari balap mobil 7 putaran, drag race 8 putaran, karting 6 putaran, speed rally 4 putaran, sprint rally 6 putaran, speed offroad 5 putaran, slalom 5 putaran, time rally 5 putaran, dan drifting 5 putaran.
Sementara, kejuaraan nasional sepeda motor diselenggarakan sebanyak 53 putaran. Terdiri dari motoprix 17 putaran, drag bike 12 putaran, motocross 1 putaran, grasstrack 22 putaran, dan Enduro rally 1 putaran. Selain itu ada juga kejuaraan setingkat nasional yakni Indonesia Motoprix Championship (IMC) - Oneprix sebanyak 5 putaran.
"IMI akan terus menempatkan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan sektor otomotif nasional. Baik sebagai sebuah industri, maupun sebagai ajang olahraga prestasi. Melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, IMI akan menjadi bagian dari solusi untuk mendorong lahirnya kreativitas dan inovasi di bidang pengembangan sektor otomotif. Termasuk dalam optimalisasi peran sektor otomotif dalam membangun perekonomian nasional," pungkas Bamsoet. (*)