Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aamuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kepolisian, Jhonson Panjaitan, menilai tak hanya bukti peluru yang teramat penting dalam mengungkap kasus yang mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar.
Hal lain yang tak kalah penting dalam kasus Antasari, menurutnya adalah perempuan yang diduga direbutkan oleh Antasari dengan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran.
"Selain peluru ya Rani (Juliani). Kasus yang melibatkan perempuan apa seperti itu? Apa ia (Antasari) karena berebut Rani, Nasrudin dibunuh?," ucap Johnson, dalam acara diskusi tentang kasus Antasari yang digelar di Rumah Perubahan 2.0, Komplek Pertokoan Duta Merlin C-17, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, hari ini, Senin (9/5/2011).
Menurutnya, Rani, digunakan, agar kasus hukum Antasari, dimunculkan sebagai kasus seksual, dan moralitas, sehingga tak akan mendapat dukungan publik. "Akan dimunculkan kasus seksual supaya tidak ada dukungan publik," tuturnya.
Selain Rani, tokoh yang dinilai penting, dalam perkara Antasari, menurutnya adalah Sigid Haryo Wibisono.
Menurut Jhonson, Sigid penting, karena dialah yang menyeleksi orang-orang ajudan Antasari."Sigit menjadi kunci, karena jadi penyeleksi ajudan Antasari," katanya.
Rani Juliani dan Sigit Kunci Kasus Antasari
Editor: Yulis Sulistyawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger