Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden SBY dituding membohongi publik saat berpidato di forum G-20. Saat itu dalam pidatonya, SBY menyatakan dirinya tidak diberi tahu sebelumnya soal rencana pemerintah mem-bail out Bank Century, senilai Rp 6,7 triliun. Hal itu dikatakan, Misbakhun, dalam acara diskusi di Doekoen Coffi, Jakarta, Minggu (18/9/2011).
Misbakhun membeberkan, SBY pada pidato 13 November 2010 tersebut, mengaku dirinya tengah berada di luar negeri dan tidak diminta untuk mengambil keputusan serta arahan apapun.
Menurut Misbakhun, pada pertemuan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di bulan November 2008, Sri Mulyani, selaku Menteri Keuangan saat itu, melakukan teleconference dan mengirim surat rahasia ke SBY terkait bailout Bank Century.
"Ada tiga surat dari Sri Mulyani yang sifatnya rahasia ke Presiden terkait bail out. Pertama 25 November 2008, 4 Februari 2009, dan 3 Agustus 2009, bentuknya berupa laporan, berati dia melaporkan, Presiden bohong kalau tak dimintai keputusan arahan," ucap Misbakhun.
Dalam isi surat kedua dan ketiga Sri Mulyani, ungkap Misbakhun, Sri mengingatkan ke SBY dirinya sudah mengirimkan surat pertamanya.
"Jadi Sri Mulyani tahu juga sifat SBY itu sering lupa, atau pura-pura lupa," tutupnya.