TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengakuan mengejutkan datang dari Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Pria berkumis itu mengakui jajarannya mendapatkan dana pengamanan dari PT Freeport.
Menyikapi pengakuan itu, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum pun didesak menelusurinya.
"Harusnya Satgas sudah harus menelusuri aliran dana tersebut. Terutama apakah aliran dana itu juga diterima oleh pejabat tinggi Polri," kata Koordinator Indonesia Corruption Wacth (ICW) Emerson Yuntho kepada wartawan, Sabtu (29/10/2011).
Menurut Emerson, penggelontoran dana pengamanan tersebut, rentan menjadi bisnis sampingan TNI dan Polri, jika terus dibiarkan begitu saja. "Kalau dibiarkan ini jadi semacam bisnis Polri-TNI," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengakui anggotanya menerima dana pengamanan dari PT Freeport. Timur menilai dana tersebut wajar diterima anggotanya karena kondisi geografis Papua yang sulit.