TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Eksekutif Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar sangat prihatin dengan berkepanjangannya konflik di sekitar areal PT. Freeport Indonesia (PTFI), terutama peristiwa penembakan.
Pernyataan tersebut disampaikan Haris saat menggelar jumpa pers di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (25/11/2011). "Sangat prihatin terhadap situasi buruknya di sekitar areal PTFI karena terus terjadi penembakan," ujar Haris.
Dalam catatan Kontras, sejak Juli 2009 hingga November 2011 telah terjadi 26 kali penembakan di Papua.
"Rinciannya, 2009 ada 12 kali penembakan, 2010 ada 1 kali penembakan, kemudian pada 2011 ada 13 kali penembakan, akibat dari rentetan peristiwa ini korban tewas tercatat sebanyak 16 orang," ujar Haris.
Dari data investigasi Kontras juga terlihat di kurun waktu 2009-2011, semua penembakan terjadi di antara Mile 35-57 dan Mile 61.
"Kondisi alam di sekitar mile tersebut, (hampir semua) di sebelah kiri-kanan adalah hutan, dan jalan atau mile tersebut tidak boleh dilewati selain kendaraan PTFI khusus dari mile 32. Anehnya di sekitar mile dan tempat penembakan terjadi, juga terdapat pos jaga TNI-Polri," ungkapnya.