Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan kasus Century yang tak kunjung usai membuat Ketua PP Muhamadiyah, Din Syamsuddin merasa prihatin. Dirinya berharap skandal Century hilang di tengah jalan dan menjadi dosa warisan.
"Jangan sampai kasus Century menjadi dosa warisan di kemudian hari," ujar Din Syamsuddin kepada wartawan usai menghadiri dialog publik dengan tema 'Korupsi, Politik, Multipartai dan Demokrasi Liberal' di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2011).
Din Syamsuddin pun mendesak DPR untuk segera menggunakan hak menyatakan pendapatnya untuk kembali menyelesaikan kasus yang tak kunjung usai, ditutup-tutupi dan bahkan hampir di 'peti es' kan.
"Tidak ada pilihan lain, DPR harus menggunakan hak menyatakan pendapatnya," kata Din Syamsuddin.
Selain itu, Din meminta KPK bertindak cepat untuk melakukan pangilan kepada pejabat-pejabat yang terkait apabila sudah mendapatkan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Saya harap Busyro Muqoddas lebih berani lagi segera menyeret mereka yang sudah disebut-sebut dalam skandal century dan jangan pandang bulu jika memang itu Presiden atau Wakil Presiden," kata Din Syamsuddin seraya meminta kaum pelajar, mahasiswa terus memantau perkembangan pengungkapan skandal bank Century.
"Elemen mahasiswa jangan berhenti untuk menyuarakan kebenaran ini. Kasus ini punya dampak besar dalam kehidupan bangsa indonesia," sergahnya.