Laporan Wartawan Tribunnews.com Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi memastikan akan terus memantau perkembangan kesehatan tersangka cek pelawat, Nunun Nurbaeti.
"Kami terus memantau dia (Nunun), Kami sudah meminta observasi untuk penyakit yang sekarang ini ke RS Kramat Jati," kata Johan Budi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/12/2011).
Menurutnya, hingga kini KPK pun belum menyiapkan opini kedua terkait klaim dokter pribadi istri mantan Wakalpolri Adang Daradjatun ini.
"Second opinion kami akan lakukan jika dia (Nunun) saat kami periksa, mengatakan lupa-lupa," katannya.
Nunun diketahui ditangkap otoritas Thailand pada Rabu 7 Desember 2011.Sebelumnya, kepolisian setempat sudah memiliki data-data tentang Nunun dari informasi yang disebar Interpol. Awal pertama kali KPK berkoordinasi dengan pihak Thailand pada semester pertama tahun 2011.
Sejak Nunun ditetapkan sebagai tersangka, KPK mengirimkan red notice kepada Interpol lewat Mabes Polri. Dari Interpol lalu diteruskan ke seluruh negara, termasuk Thailand. Setelah ada kabar Nunun di Negeri Gajah Putih itu, KPK melakukan permohonan ekstradisi lewat KBRI di Thailand.
Nunun terbilang lihai dalam pelariannya di luar negeri sehingga sulit tertangkap kendati namanya sudah masuk daftar buronan di 188 negara anggota Interpol. Bahkan, Ketua KPK Busyro Muqoddas menyebut Nunun dilindungi kekuatan besar sehingga sulit tertangkap.
Sabtu (10/12/2011) sore, Nunun Nurbaeti tiba di di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 18.45 dengan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA867 melalui terminal 2E.
Kini, Nunun Nurbaeti masih menjalani perawatan di Ruang Cendrawasih IV, Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.