Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Tepat di hari pelantikan pimpinan KPK di Istana, rumah Adnan Pandu Praja sepi. Tak satupun anggota. Keluarga berada di rumah asri yang berada di kawasan Depok ini.
"Wah kami sudah jalan, mas," kata istri Adnan Pandu Praja, Linda saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/12/2011).
Linda mengaku sedang dalam perjalanan bersama suaminya, Adnan Pandu Praja.
Ia mengatakan tidak memiliki persiapan khusus saat suaminya di lantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka.
Namun, Linda mengatakan ia telah menggelar pengajian untuk mendoakan Adnan untuk bertugas di KPK periode 2011-2015. "Alhamdullilah dua minggu lalu, kita ibu-ibu sudah lakukan pengajian di rumah, kebetulan memang jadwalnya. Yang ikut ibu-ibu dari perumahan Bukit Cengkeh dan Mutiara Duta," kata Linda menceritakan.
Ibu empat anak itu juga mengatakan akan menggelar pengajian kembali setelah suaminya dilantik menjadi Pimpinan KPK. "Nanti, Insya Allah akan ada pengajian setelah pelantikan KPK lagi. Pengajian khusus bapak-bapak warga sekitar. Jadi yang ibu-ibu sendiri, yang bapak-bapak juga," ujar Linda.
Ketika ditanyakan adakah pesan khusus kepada Adnan Pandu Praja setelah menjadi pimpinan KPK, Linda berharap suaminya masih bisa membagi waktu untuk keluarga. Ia pun mengerti kesibukan yang akan dijalani suaminya itu. "Yang penting anak-anak masih ada tempat bertanya," imbuh Linda.
Mengenai adanya ancaman kriminalisasi seperti yang terjadi pada pimpinan KPK sebelumnya, Antasari Azhar, Linda mengaku khawatir. Namun, ia tetap berpasrah dan memanjatkan doa kepada Allah. "Insya Allah, bapak bisa memegang amanah ini," ujarnya.
Adnan, kata Linda, juga terbiasa mengaji. Tercatat, anggota Kompolnas rutin mengikuti pengajian Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. "Bapak kan juga lulusan Pesantren Gontor jadi biasa mengaji, kalau saya pengajian dengan ibu-ibu saja," kata Linda.
Adnan Pandu Praja juga menjadi pengurus warga Mutiara Duta. Ia dipercaya warga menjadi Ketua RT 09/RW 17 sejak tiga bulan lalu. Linda mengakatakan bila warga tetap mempercayakan suaminya untuk menjabat sebagai ketua RT, maka keluarga akan mendukung sepenuhnya. "Kalau masih dipercaya (Ketua RT), bapak tetap tanggung jawab. Tapi kalau peraturan KPK tidak boleh memegang jabatan lain, ya bapak lepas," jelas Linda.
Sementara warga Mutiara Duta yang ditemui Tribun, Puji (60) mengaku bangga saat mendengar salah satu penghuni perumahan tersebut terpilih menjadi Pimpinan KPK. Apalagi, kata Puji, pimpinan KPK lainnya, Bambang Widjajanto juga berasal dari Kota Depok.
"Ya kami bangga sebagai warga perumahan Mutiara Duta, juga warga Depok," ujar Puji.
Puji pun berharap agar Adnan melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak tebang-pilih kasus korupsi. Warga Mutiara Duta juga tampak bersiap dengan adanya pimpinan KPK yang bertempat tinggal di perumahan tersebut. Puji mengaku juga diberikan tugas untuk memperbaiki pos pengamanan perumahan itu.
Pos yang dahulu berbahan triplek dirobohkan dan diganti dengan tembok serta diperluas. "Ya, ini diperbaiki lagi, kan juga untuk tempat polisi yang akan mengamankan rumah Pak Adnan," katanya.
Menurut Puji, Adnan adalah warga yang cukup bergaul dengan warga sekitar. Bila ada kegiatan warga, Adnan selalu menyepatkan diri untuk datang dan bersilahturahmi. "Istrinya, juga aktif di lingkungan," katanya.
Hal senada juga diungkapkan penjaga keamanan, Mining, yang mengaku Adnan merupakan sosok yang mudah bersosialisasi. "Saya siap menjaga keamanan sini. Pak Adnan juga perhatian sama keamanan, sering ngasih rokok," ucapnya sambil tersenyum.