Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka penelusuran aktor intelektual suap cek pelawat kepada puluhan anggota DPR periode 1999-2004 saat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 8 Juni 2004, KPK telah mendata sejumlah saksi yang akan diperiksa untuk tersangka Nunun Nurbaetie.
Namun, Ketua KPK, Abraham Samad, enggan mempublikasikan nama-nama saksi tersebut karena dikhawatirkan akan melarikan diri. "Kami sudah data siapa-siapa saja yang bakal dipanggil. Tapi, sekali lagi orang-orang yang mau dipanggil ini untuk sementar masih kami rahasiakan, nanti dia lari," ujar Abraham di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (28/12/2011).
Abraham juga enggan menjelaskan apakah Nunun sudah mampu mengingat pemberi 480 lembar cek pelawat yang ia terima pada tujuh tahun silam itu.
"Jadi begini, hal-hal yang menyangkut teknis pemeriksaan itu adalah menjadi bagian strategi penyidikan. Kami tidak akan mungkin mengungkapkan secara transparan, secara vulgar, ke hadapan publik, karena kalau itu kami ungkapkan bisa saja hal-hal yang berkaitan dengan alat bukti, berkaitan pemeriksaan saksi-saksi itu bisa jadi kacau," jelasnya.