Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski telah dirawat di RS Polri, Jakarta Timur, tersangka kasus dugaan suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti masih meminta agar dirinya dapat dipindahkan ke Rumah Sakit lain yang lebih lengkap peralatan medisnya.
Menurut Mulyaharja, pengacara Nunun, permintaan itu diajukan lantaran fasilitas yang ada di Rumah Sakit Polri tak cukup memadai untuk menangani penyakit istri Adang Daradjatun tersebut.
"Ya Ibu (Nunun) pernah minta dipindahkan karena di RS Polri tidak memiliki MRI (magnetic resonance imaging) atau alat kedokteran untuk diagnostik gambar berteknologi tinggi yang menggunakan medan magnet dan frekwensi radio," ujar Mulyaharja saat dihubungi, Senin (2/1/2012).
Nunun Nurbaeti yang telah dirawat sejak Sabtu (31/12/2011) di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun dikabarkan Nunun sudah diperbolehkan pulang hari ini karena kesehatannya membaik.
"Dari surat yang saya tanda tangani tadi, untuk ibu Nunun sudah bisa pulang hari ini," ujar Kepala Pelayanan RS Pusat Polri Kramat Jati, Kombes Pol dr Ibnu Hajar, kepada Tribunnews.com, Senin (2/1/2012).
Ibnu juga menjelaskan RS Polri telah memeriksa secara intensif dan tim dokter sudah melakukan pengecekan beberapa penyakit yang dikeluhkan Nunun seperti mual, muntah dan kurangnya nafsu makan.
"Karena khawatir kurang gizi, dokter gizi langsung memberikan perawatan intensif, kami pertahankan sampai siang ini dan ternyata kondisinya sehat," kata Kombes Pol Ibnu.