Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal mengatakan adanya pernyataan mantan Bendahara Partai Demokrat, M. Nazaruddin terkait adanya ketua besar yang mengarah ke Ketua Badan Anggaran(Banggar) DPR bermain di kasus korupsi wisma atlet bisa dijadikan momentum untuk perbaikan politik anggaran DPR.
"Kita berharap ini menjadi momentum perbaikan politik anggaran di DPR ke depan. Ini bisa menjadi contoh advokasi anggaran,"ujar Mustafa kepada Tribunnews.com, Sabtu(7/1/2012).
Menurut Mustafa, adanya pembenahan politik anggaran harus benar-benar diperjuangkan oleh seluruh anggota DPR, tentunya dengan mengedepankan azas praduga tidak bersalah.
"Adanya simpang siur ini jadi momentum terkait pembenahan anggaran di DPR,"pungkasnya.
Sebelumnya, berulang kali Nazaruddin menyebut istilah "ketua besar" dalam kasus yang menyeret dirinya. Namun baru hari ini dia menjawab "ketua besar" yang dimaksud adalah Ketua Badan Anggaran DPR. Nazar mengatakan peran "ketua besar" ini banyak diketahui oleh Mindo Rosalina Manulang dan Angelina Sondakh.
"Iya Anggie sama Rosa yang lebih tahu," katanya.