Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan kasus penembakan yang terjadi di Papua hingga saat ini masih gelap. Polisi mengaku kesulitan untuk melakukan pengejaran lantaran sulitnya memprediksi cuaca.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol HM Taufik, keadaan di Papua tidak bisa diprediksi, kecuali Faktor geografis.
"Tapi kalau cuaca tergantung situasinya, menyangkut kepenguasaan medannya bukan segala-segalanya, tapi itu kan merupakan salah satu faktor. Itu yang saya maksudkan. Kalau sudah menyangkut alam kita tidak bisa berbuat apa-apa, seperti hujan, kabut dan gelap kita tidak bisa melakukan pengejaran," ungkap Taufik di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2012).
Hal tersebut menjadi sebuah faktor yang menyulitkan polisi melakukan penangkapan maupun pengungkapan pelaku. "Tapi kami yakin dengan semua bantuan masyarakat khususnya di area Freeport bisa terungkap," ujarnya.
Terhadap beberapa kasus penembakan di Papua sampai saat ini perkembangannya masih menyangkut pada pengejaran dan pengungkapan pelaku.
"Kapolda mengatakan sangat berharap dan berkeinginan untuk menangkap pelaku supaya tidak berkembang. Upaya penangkapan dan pengejaran masih diupayakan secara optimal agar tidak ada lagi Korbannya dari kepolisian maupun masyarakat," jelasnya.
Polri berharap kerja sama dari berbagai pihak, tidak hanya TNI tetapi peran masyarakat pun penting. Informasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Masyarakat pasti tahu darimana kelompok bersenjata OTK tersebut, seharusnya ini segera diinformasikan kepada anggota kepolisian. Terjalinnya informasi antara kepolisian dengan tokoh-tokoh masyarakat jauh sangat diharapkan karena tiada yang lain yang jauh lebih mengetahui keberaan dari kelompok ini," katanya menutup pembicaraan.